4 Fakta Kasus Anak Bunuh Bapak Kandung Secara Kejam di Malang

Kemarin masyarakat Kabupaten Malang dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak kepada bapak kandungnya sendiri.

Muhammad Taufiq
Kamis, 06 Januari 2022 | 07:46 WIB
4 Fakta Kasus Anak Bunuh Bapak Kandung Secara Kejam di Malang
Anak bunuh bapak kandungnya di Malang [Foto: Suarajatimpost]

SuaraJatim.id - Kemarin masyarakat Kabupaten Malang dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak kepada bapak kandungnya sendiri.

Nama pelaku Hudi Cahyono, warga Dusun Krajan RT 20 RW 3 Desa Jambangan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang Jawa Timur ( Jatim ). Ia tak berkutik setelah diringkus ramai-ramai oleh warga.

Hudi sempat melawan dengan menenteng celurit sebelum berhasil diikat oleh warga. Peristiwa ini menggemparkan . Saat itu, Hudi telah menghabisi ayah kandungnya sendiri, Suradi (65) menggunakan celurit.

Berikut ini 4 fakta kasus Hudi menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri di Malang:

Baca Juga:Terungkap Dugaan Korupsi Bank Jatim Syariah Sidoarjo Rp 25 M, Tersangka Pengelola Kantin

1. Membawa celurit

Hudi menghabisi nyawa ayah kandungnya, Suradi, menggunakan celurit. Saat ditemukan Suradi sudah tewas bersimbah darah dengan kondisi mengenaskan.

Sementara anaknya saat itu masih menenteng celurit sehingga akhirnya warga meringkusnya ramai-ramai lalu mengikatnya di rumah sebelum akhirnya diamankan kepolisian.

2. Pelaku juga lukai kakaknya

Setelah membunuh ayah kandungnya sendiri, Hudi juga melukai saudara kandungnya sendiri berama Ponimi. Korban terkena sabetan senjata tajam pelaku.

Baca Juga:Kasus Korupsi Bank Jatim Senilai Rp 25 Miliar, Tersangkanya Pengelola Kantin

"Tadi sempat ada perlawanan karena pelaku ini juga badannya besar. Tadi sama warga diikat ramai - ramai, sempat kita rebut karena membawa sabit (celurit)," kata Kaur Umum Pemerintah Desa (Pemdes) Jambangan Sabar Santoso, Rabu (05/01/2022).

3. Penyebab pembunuhan persoalan sepele

Usut punya usut, ternyata Hudi menghabisi nyawa ayahnya gegara persoalan sepele. Ia tersinggung gegara suara berisik renovasi rumah.

Suradi ditemukan meninggal pada pukul 07.00 WIB, Rabu pagi (5/1/2022). Saat itu Sabar mendapati korban telah tergeletak dengan penuh luka dan darah di dapur rumahnya.

Usai pembunuhan itu jenazah Suradi segera dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke ruang forensik Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

"Kejadiannya jam 7 pagi tadi. Yang pertama menemukan saudaranya, anak keduanya yang tunawicara itu teriak - teriak sehingga teman-teman dan warga berdatangan," ucap Sabar.

Dari penuturan anak korban pertama Ponimin, adiknya tega membunuh sang ayah kandung, karena diduga merasa terganggu dengan renovasi rumah yang tengah dilakukan. Sebab sudah 10 hari rumah yang ditinggali korban dan kedua anaknya tengah dilakukan renovasi rumah.

"Selama ini kan orang itu (pelaku) berdiam diri di kamar pelaku, Karena 10 hari itu rumahnya itu seakan-akan terusik. Sehingga sasaran akhirnya bapaknya itu yang diancam itu. Tadi diamankan sempat diancam. Itu yang ngancam pelaku," katanya menegaskan.

4. Polisi periksa kejiwaan pelaku

Polisi akan meminta bantuan ahli kejiwaan untuk memeriksa terduga pelaku Budi Cahyono (40) yang tidak lain anak korban.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny K. Baralangi mengatakan, terduga pelaku pembunuhan, Budi Cahyono bungkam selama proses pemeriksaan.

"Tanya jawab interograsi di Polsek itu tidak bicara sama sekali, karena pelaku diduga depresi," ujarnya, Rabu (5/1/2022).

Menyikapi itu, lanjut dia, pihaknya akan meminta bantuan ahli kejiwaan dari rumah sakit jiwa untuk menangani kasus pelaku. Menuru dia, tidak memungkinkan saat ini dilakukan pemeriksaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini