Mengenal Hadist tentang Cinta dan Kemuliaan Perasaan Cinta

Cinta menjadi salah satu perasaan yang wajar terjadi pada manusia. Namun, perasaan cinta haruslah dilakukan karena Allah SWT.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 26 Januari 2022 | 06:05 WIB
Mengenal Hadist tentang Cinta dan Kemuliaan Perasaan Cinta
Ilustrasi cinta (unsplash.com/@kellysikkema)

SuaraJatim.id - Berikut ini hadist tentang cinta. Manusia dapat merasakan beberapa perasaan seperti cinta dan benci. Pengertian cinta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suka sekali, sayang benar, terpikat, kasih sekali, dan lain sebagainya.

Secara umum diketahui bahwa cinta merupakan kecenderungan seseorang menyukai sesuatu.

Dalam agama Islam, barometer kebenaran ditentukan oleh sesuai tidaknya dalam ajaran agama. Jika benar dan sesuai maka itulah kebenaran.

Jika tidak sesuai, maka itulah yang salah. Berkaitan dengan cinta, dalam Islam cinta dianggap sebagai sesuatu yang mulia.

Baca Juga:4 Tanda Pria Jatuh Cinta Sama Kamu, Sadar atau Tidak?

Berikut hadist tentang cinta:

“Barangsiapa ingin dicintai oleh Allah dan rasulNya, maka hendaklah dia berbicara jujur, menunaikan amanah dan tidak mengganggu tetangganya.” (H.R. Al Baihaqi).

“Sekuat-kuatnya ikatan iman adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.” (H.R. Ath Thabrani).

“Kecintaanmu kepada sesuatu bisa menjadikan kamu buta dan tuli.” (H.R. Abu Dawud dan Ahmad).

“Cinta berkelanjutan (diwariskan) dan benci berkelanjutan (diwariskan).” (H.R. Bukhari).

Baca Juga:Kimi Ni Todoke: Saat Cowok Super Keren di Sekolah Mengagumi Cewek Biasa

“Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri”. (HR. Bukhari dan Muslim).

”Sesungguhnya kamu mempunyai dua akhlak yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya, yaitu sifat al-hilm (mampu menahan emosi) dan al-anah (sikap tenang dan tidak tergesa-gesa).” (HR.Muslim).

“Apabila salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya, maka datanglah ke rumahnya, lalu beritahu ia bahwa engkau mencintainya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).

“Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah dalam dirinya.” (H.R. Al Hakim).

Suatu ketika, Rasulullah SAW melihat sahabat melaknat seorang laki-laki yang meminum khamr. Dan Rasulullah SAW berkata: "Janganlah kalian laknat dia, demi Allah, aku tahu bahwa laki-laki ini mencintai Allah dan Rasul-Nya". (HR. Bukhari).

"Demi Dzat yang jiwaku dalam genggamannya. Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan (sempurna) beriman sampai kalian saling mencintai". (HR. Muslim).

Berdasarkan hadist-hadist di atas, dapat diketahui bahwa Allah SWT juga memiliki rasa cinta. Rasa cinta Allah akan diberikan oleh orang yang berbicara jujur, amanah, dan tidak mengganggu tetangganya. Kekuatan iman seseorang adalah seseorang yang mencintai dan membenci karena Allah. Ia menggantungkan hidupnya kepada Allah, sehingga apapun yang terjadi, ia akan benar-benar ikhlas karena hal tersebut merupakan takdir dari Allah.

Hadis-hadist di atas juga menjelaskan terkait perasaan cinta yang berlebihan dapat menyebabkan buta dan tuli.
Artinya, perasaan cinta juga dapat menggelapkan mata dan hati sehingga ia juga tidak ingin mendengar dari siapapun.

Ia hanya mengikuti hawa nafsunya. Perasaan cinta juga dapat menjadi berkelanjutan yang turun temurun karena perasaan itu juga dapat dirasakan oleh orang di sekitarnya.

Hal yang paling penting mengenai cinta adalah cinta kepada Allah SWT. Allah akan menempatkan seseorang sesuai dengan bagaimana orang itu menempatkan Allah SWT di hatinya.

Semakin seseorang jauh dari Allah, ia juga semakin jauh bagi Allah. Begitu pula sebaliknya.

Demikian penjelasan singkat terkait hadist tentang cinta dan beberapa hal yang berkenaan tentangnya.

Selanjutnya diketahui bahwa perasaan cinta adalah hal yang wajar muncul dalam manusia. Namun, perlu diketahui bahwa perasaan cinta seharusnya dilandaskan sesuai ajaran Islam.
Perasaan cinta yang muncul haruslah karena Allah SWT dan Allah menempatkan seseorang berdasarkan kedudukan Allah dalam hati seseorang.

Kontributor : Agung Kurniawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini