Amerika Setuju Jual Senjata dan Jet Tempur ke Sekutunya di Timur Tengah: Arab Saudi dan Yordania

Amerika terus menjalin aliansi dan memperkuat persekutuan dengan sejumlah negara di Timur Tengah, mulai dari Uni Emirat Arab, Yordania dan Arab Saudi.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 04 Februari 2022 | 08:11 WIB
Amerika Setuju Jual Senjata dan Jet Tempur ke Sekutunya di Timur Tengah: Arab Saudi dan Yordania

SuaraJatim.id - Amerika terus menjalin aliansi dan memperkuat persekutuan dengan sejumlah negara di Timur Tengah, mulai dari Uni Emirat Arab, Yordania dan Arab Saudi.

Kabar terbaru, negeri adidaya itu telah menyepakati penjualan senjata potensial kepada negara-negara sekutunya tersebut. Hal ini disampaikan Pentagon, Kamis (03/02/2022).

Departemen Pertahanan Amerika telah setuju penjualan jet tempur F-16 dan peralatan perang lainnya ke Yordania dengan perkiraan biaya 4,21 miliar dolar AS (Setara Rp 60,5 triliun).

Ini bisa dilihat dari meningkatnya serangan roket dan pesawat nirawak (drone) di Uni Emirat Arab dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga:Green Card AS, Hak Istimewa Impian Para Pebisnis

Departemen Luar Negeri menyetujui permintaan Yordania untuk 12 jet tempur F-16 C Block 70, alat penjejak sasaran berbasis gelombang radio dan komponen amunisi terkait termasuk peranti ekor peluru kendali. Kontraktor utama untuk jet tersebut adalah Lockheed Martin Corp.

Arab Saudi diizinkan untuk membeli 31 Terminal Volume Rendah Sistem Distribusi Informasi Multifungsi (MIDS-LVT) seharga USD 23,7 juta (Setara Rp 340 miliar) untuk meningkatkan sistem pertahanan misilnya.

Terminal MIDS-LVT yang diusulkan akan dipasang di platform Pertahanan Udara (Terminal High Altitude Air Defense/THAAD) Kerajaan, sedangkan terminal MIDS-LVT (BU1) yang disediakan sebelumnya dipasang pada sistem pertahanan rudal PATRIOT, kata Pentagon.

Uni Emirat Arab disetujui untuk membeli suku cadang dan perbaikan senilai 30 juta dolar AS (Setara Rp 432 miliar) untuk sistem pertahanan rudal Homing All the Way Killer (HAWK).

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan pada Kamis.

Baca Juga:Brad Maloney Tunggu Kedatangan Pemain Amerika Serikat di Skuad Malaysia untuk Piala AFF U-23

Meskipun disetujui oleh Departemen Luar Negeri, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa kontrak telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini