SuaraJatim.id - Banjir parah melanda dua daerah di Jawa Timur. Pertama di Kabupaten Lamongan, banjir bandang menerjang dua desa di dua kecamatan, yakni Desa Blimbing di Kecamatan Paciran dan Desa Brondong di Kecamatan Brondong.
Banjir bandang terjadi setelah Kali Asin di wilayah itu meluap. Banjir disertai lumpur ini menyebabkan 300 rumah warga di wilayah itu terendam air setinggi kurang lebih 120 centimeter.
Tak hanya permukiman warga, banjir juga merendam puluhan kios di pasar kelurahan setempat. Sehingga banjir ini mengakibatkan aktivitas perekonomian masyarakat di dua kelurahan setempat terganggu. Banjir bandang ini baru pertama kali terjadi di daerah tersebut.
Selain Banjir Lamongan, kawasan Sampang Madura juga mengalami kondisi serupa. Kurang lebih sebanyak 30 rumah di permukiman warga terendam. Petugas sampai melakukan evakuasi warga sebab ketinggian banjir ada yang mencapai satu meter.
Baca Juga:Banjir Lamongan, 60 Rumah dan 25 Hektare Lahan Pertanian Warga Terdampak
Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, Polri, dan Palang Merah Indonesia (PMI) dengan bantuan dari anggota Forum Relawan Penanggulangan Bencana Daerah sudah mengevakuasi warga korban terdampak.
Di wilayah Kelurahan Jungcangcang, banjir menimbulkan genangan setinggi 50 centimeter hingga satu meter, dan bahkan sampai dua meter di beberapa titik.
"Evakuasi kita dahulukan pada warga lanjut usia, anak-anak, dan ibu hamil," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono di lokasi bencana, Selasa (01/03/2022).
Petugas mengevakuasi warga dari daerah banjir menggunakan perahu karet milik BPBD Kabupaten Pamekasan.
Warga yang rumahnya kebanjiran selanjutnya diangkut menggunakan truk Satuan Polisi Pamong Praja menuju ke posko induk penanggulangan bencana di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan.
Baca Juga:Persela Kalah Lagi, Ancaman Degradasi dari Liga 1 Kian Nyata
"Sementara kita tempatkan di Posko Induk Darurat Bencana di Arek Lancor," kata Budi menambahkan.
Masih di Madura, banjir parah juga melanda Kabupaten Sampang . Banjir bahkan melumpuhkan akses dan aktivitas masyarakat setempat.
Ribuan rumah warga di sejumlah kawasan, termasuk daerah kota terendam banjir. Akses jalan nasional, jalur kota, sampai perkantoran pemerintah kebanjiran.
Untuk jalan nasional misalnya, karena tidak bisa dilewati maka arus lalu lintas pun dialihkan melalui jalur alternatif, yakni Jalan Makbol Kelurahan Polagan.
Selain merendam jalan, air bajir juga melumpuhkan pelayanan publik karena sejumlah kantor birokrasi dan Polsek kota ikut menjadi korban banjir.
"Banjir ini terbesar selama beberapa tahun terakhir, ratusan rumah di pemukiman padat penduduk terendam ada yang sedalam satu meter lebih," ujar Rahmad Kurniawan, warga korban banjir di jalan Imam Bonjol.
Rahmad juga mengaku telah mengamankan barang-barang elektronik ke atas loteng lantaran hingga saat ini belum ada tanda-tanda air surut.
"Air masuk kemarin sore dan sampai saat ini masih terus membesar," katanya menambahkan.