Ada Klaster Baru Penularan Virus Corona di Surabaya, Ini Penjelasan Rincinya

Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengklaim telah menemukan klaster baru penularan Virus Corona atau COVID-19 sejak 2022.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 04 Maret 2022 | 23:27 WIB
Ada Klaster Baru Penularan Virus Corona di Surabaya, Ini Penjelasan Rincinya
Ilustrasi Covid-19 di Kota Surabaya. [Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengklaim telah menemukan klaster baru penularan Virus Corona atau COVID-19 sejak 2022.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan, penyebab terjadinya klaster tersebut karena tingginya mobilitas warga Surabaya.

"Lalu menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes, dan munculnya varian Omicron dengan tingkat penularan yang tinggi," kata dia di Surabaya mengutip dari Antara, Jumat (4/2/2022).

Klaster baru tersebut rinciannya, meliputi klaster fasilitas umum, keluarga, riwayat perjalanan dalam dan luar negeri, pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, dan perkantoran.

Baca Juga:Pria Mengaku Penisnya Mengecil usai Dirawat di RS karena Positif Covid-19

Ia melanjutkan, untuk mengantisipasi terjadinya penularan COVID-19 di Kota Surabaya, pihaknya berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster (dosis ketiga) untuk masyarakat umum.

Bahkan, lanjut dia, pelaksanaan vaksinasi booster di Kota Surabaya sejak Rabu (12/1) yang sebelumnya menyasar usia 18 tahun ke atas dengan prioritas lansia, telah dilakukan perluasan untuk masyarakat umum.

Untuk itu, kata dia, vaksinasi booster saat ini dapat diberikan kepada masyarakat dengan interval tiga bulan dari dosis kedua dengan capaian vaksinasi booster Kota Surabaya sampai dengan Rabu (2/3).

Sedangkan untuk dosis ketiga lansia sebanyak 87.626 atau 96,63 persen dari total sasaran lansia siap vaksin dengan interval tiga bulan dari dosis kedua sebanyak 90.678 orang.

"Capaian dosis ketiga non-lansia sebanyak 328.163 atau 56,47 persen dari total sasaran non-lansia siap vaksin dengan interval 3 bulan dari dosis 2 sebanyak 581.134 orang," katanya. 

Baca Juga:Sebut Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Disdikpora Kota Yogyakarta Bakal Lanjutkan PJJ

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini