Menghalau Pergerakan Masa Pendekar Silat ke Banyuwangi, Giliran Polres Jember Sisir Gerakan Massa Kedua Perguruan

Buntut bentrokan dua perguruan silat di Banyuwangi polisi terus bersiaga. Setelah kepolisian Situbondo, kini giliran polisi Jember Jawa Timur.

Muhammad Taufiq
Kamis, 10 Maret 2022 | 22:05 WIB
Menghalau Pergerakan Masa Pendekar Silat ke Banyuwangi, Giliran Polres Jember Sisir Gerakan Massa Kedua Perguruan
Ilustrasi bentrokan. (Antara)

SuaraJatim.id - Buntut bentrokan dua perguruan silat di Banyuwangi polisi terus bersiaga. Setelah kepolisian Situbondo, kini giliran polisi Jember Jawa Timur.

Polisi Jeber melakukan pencegahan pergerakan massa kelompok silat asal daerah itu. Polisi sampai melakukan penyekatan di Jalur Gumitir yang merupakan perbatasan dua kabupaten setempat.

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo bersama Dandim 0824 Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan memimpin langsung penyekatan di kawasan Gunung Gumitir, Kecamatan Silo, Kamis (10/03/2022).

Seperti disampaikan Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo. Ia mengatakan kalau polisi telah mengantisipasi pergerakan massa pendekar silat tersebut.

Baca Juga:Kakek Bau Tanah di Banyuwangi Ini Cabuli Bocah 7 Tahun Cucunya Sendiri, Kabur Setelah Perdayai Korbannya

"Kami melakukan penyekatan di kawasan Gunung Gumitir untuk mengantisipasi adanya pergerakan kelompok perguruan silat dari Pagar Nusa dan PSHT yang akan bergabung ke Banyuwangi pasca-bentrok dua perguruan silat itu," katanya.

Dari upaya penyekatan itu, lanjut dia, pihaknya berhasil menghalau dan menghentikan anggota perguruan silat yang akan ke Kabupaten Banyuwangi dengan dalih solidaritas.

"Puluhan anggota dua kelompok perguruan silat tersebut kami minta kembali ke rumah dan tidak ikut terlibat perseteruan perguruan silat di Banyuwangi, sehingga mempercayakan kasus itu ke aparat penegak hukum setempat," tuturnya.

Hery mengimbau kepada masyarakat Jember agar tidak terprovokasi dan ikut-ikutan bergerak ke Kabupaten Banyuwangi karena hal itu bukan jalan penyelesaian dan justru akan menimbulkan permasalahan baru.

"Kami imbau kepada masyarakat Jember untuk tidak terprovokasi kabar yang tidak jelas, dan ikut-ikutan ke Banyuwangi. Percayakan persoalan bentrok antarperguruan silat itu kepada aparat penegak hukum Banyuwangi, dan tetap menjaga Jember tetap kondusif," katanya.

Baca Juga:Hujan Deras Mengguyur Sore Tadi, Halaman Kantor Pemkab Banyuwangi Jadi 'Kolam'

Sementara dari penyekatan itu polisi menemukan senjata tajam dari anggota perguruan silat saat melakukan pemeriksaan barang bawaan yakni menemukan dua anggota perguruan silat membawa senjata tajam yang ditaruh di dalam jok sepeda motornya.

"Ada warga Jember dari kelompok perguruan silat yang kedapatan membawa senjata tajam dan saat ini keduanya kami amankan di Mapolres Jember untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.

Sebelumnya bentrok antarperguruan silat, yakni Pagar Nusa dan PSHT terjadi di Desa Sukorejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi pada Kamis dini hari yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan beberapa korban mengalami luka-luka, serta beberapa rumah warga dan satu tempat ibadah rusak.

Namun perseteruan tersebut tidak berlangsung lama karena kedua belah pihak telah bersepakat damai yang dideklarasikan dua pihak perguruan silat di Mapolsek Bangorejo.

Sebelumnya, penyekatan juga dilakukan kepolisian Situbondo di perbatasan dengan Banyuwangi. Ini merupakan buntut dari bentrokan dua perguruan yang eskalasinya dikhawatirkan meluas. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak