SuaraJatim.id - Sampai saat ini konflik Ukraina masih terjadi. Rusia belum menunjukkan tanda-anda mengendorkan serangan kepada negara tetangganya itu.
Sementara di belahan bumi lain, sejumlah negara, terutama anggota pertahanan Atlantik utara (NATO) juga kian agresif memberikan sanksi tegas kepada Rusia.
Bagaimana dengan Indonesia? Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri Winardi Hanafi Lucky menegaskan posisi Indonesia masih tetao sama, yakni konsisten dengan prinsip bebas aktif dalam menyikapi krisis Ukraina.
"Bebas aktif bukan berarti netral aktif tetapi juga memberikan sumbangan baik dalam bentuk pemikiran maupun bantuan terhadap penyelesaian konflik," kata Winardi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (12/03/2022).
Baca Juga:Indonesia Terapkan Prinsip Bebas Aktif Dalam Menyikapi Krisis Rusia-Ukraina
Dia mengatakan bahwa prinsip bebas aktif tidak identik dengan sikap netral, melainkan bebas bersikap sesuai dengan kepentingan nasional.
Selain itu, kata dia, sikap Indonesia juga bukan sekadar mengikuti negara lain, melainkan berkepentingan untuk menyuarakan pentingnya penghormatan terhadap norma hukum internasional.
Indonesia akan terus mendorong agar penggunaan kekuatan dapat dihentikan dan semua pihak dapat menyelesaikan sengketa, kata Winardi.
Tentang perang Rusia dan Ukraina, kata dia, Indonesia menilai bahwa langkah terbaik terhadap situasi tersebut adalah dengan deeskalasi sehingga proses perundingan dapat berjalan lebih efektif dan memungkinkan dibukanya jalur kemanusiaan.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk mencermati isu Ukraina dengan bijak sehingga tidak menimbulkan perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia.
Baca Juga:Invasi Rusia ke Ukraina, PM Kanada Menuding Vladimir Putin Secara Khusus Targetkan Warga Sipil
Masyarakat Indonesia, kata dia, tetap perlu bersatu untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
Terkait posisi Indonesia dalam krisis Ukraina, pemerintah menegaskan bahwa Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina karena kedua negara tersebut adalah sahabat Indonesia, kata Winardi.