Lamongan Banjir Lagi, Sejumlah 29 Desa Terendam Luapan Sungai Bengawan Njero

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Gunadi meluapnya sungai Bengawan Njero akibat hujan yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 13 Maret 2022 | 17:43 WIB
Lamongan Banjir Lagi, Sejumlah 29 Desa Terendam Luapan Sungai Bengawan Njero
Lamongan Banjir Lagi, Sejumlah 29 Desa Terendam Luapan Sungai Bengawan Njero. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Debit Sungai Bengawan Njero meningkat drastis, Minggu (13/3/2022). Akibatnya, banjir kembali merendam sejumlah 29 desa di lima kecamatan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Rincian wilayah terdampak, meliputi 8 desa di Kecamatan Kalitengah, 6 desa di Kecamatan Turi, 5 desa di Kecamatan Glagah, 3 desa di Kecamatan Deket dan 7 desa di Kecamatan Karangbinangun. Ketinggian genangan banjir mulai 10 sentimeter hingga 50 sentimeter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Gunadi meluapnya sungai Bengawan Njero akibat hujan yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir.

Ia melanjutkan, BPBD bersama relawan dan Muspika terus memonitoring perkembangan debit air di kawasan Bengawan Njero.

Baca Juga:Jembatan Leuwi Keris di Cianjur Ambruk Diterjang Banjir

“Sejumlah upaya telah kami lakukan, mulai dari pemantauan hingga menurunkan 4 unit Pompa air kuro guna untuk mengurangi debit air tersebut,” ujar Gunadi mengutip dari Beirtajatim.com, Minggu (13/3/2022).

Ia menambahkan, dari sejumlah kawasan yang terdampak, banjir terparah terjadi di Kecamatan Turi dan Kalitengah.

“Pada dua kecamatan tersebut rata-rata banjir kurang lebih setinggi 50 sentimeter, atau setengah badan orang dewasa. Utamaya di Desa Tiwet Kecamatan Kalitengah dan Desa Kemlagi Lor, Turi,” ungkap Gunadi.

Diketahui, selain menggenangi lahan pertanian dan permukiman warga, banjir ini juga merendam akses jalan penghubung antar kecamatan dan sejumlah fasilitas umum lainnya. Sehingga, untuk menjalani aktivitas sehari-harinya, warga setempat banyak yang beralih menggunakan perahu sebagai alat transportasi.

“Di lokasi terparah, BPBD Kabupaten Lamongan telah menerjunkan 2 armada mobil pikap guna membantu aktivitas Warga yang terganggu akibat akses jalan terendam,” pungkasnya.

Baca Juga:Tinggi Muka Air Sungai Bengawan Solo Sudah Turun, Meskipun Berstatus Siaga Hijau

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini