PSSI Belum Akan Terapkan Teknologi VAR Musim Depan, Anggarannya Terlampau Besar

Di tengah ramainya kasus mafia pengaturan sekor, muncul desakan agar PSSI segera menggunakan teknologi asisten wasit video atau VAR.

Muhammad Taufiq
Kamis, 17 Maret 2022 | 15:22 WIB
PSSI Belum Akan Terapkan Teknologi VAR Musim Depan, Anggarannya Terlampau Besar
Teknologi VAR/net

SuaraJatim.id - Di tengah ramainya kasus mafia pengaturan sekor, muncul desakan agar PSSI segera menggunakan teknologi asisten wasit video atau VAR.

Lalu kapan VAR diterapkan di Liga Indonesia? Ternyata belum akan direalisasikan dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh.

Ia mengatakan untuk gelaran Liga Indonesia belum ada yang memakai VAR karena penganggaran alat tersebut masih dalam pembahasan.

"Belum (untuk musim depan). VAR masih penganggaran. Satu lapangan, VAR bisa Rp 80 miliar," katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/03/2022).

Baca Juga:Wacana Liga 1 2022/2022 Tambah Peserta Jadi 22 Klub dan Nostalgia Format Dua Wilayah

Sebagai gantinya, PSSI menggunakan tambahan asisten wasit yang ditugaskan di dekat gawang masing-masing tim yang berlaga.

Mereka dilengkapi tongkat dan gelang yang terhubung dengan wasit tengah untuk menganulir atau mengoreksi keputusan yang kurang tepat.

Riyadh menyebut asisten wasit tambahan ini sekarang sudah diterapkan di sisa-sisa pertandingan Liga 1 musim ini.

"Liga 3, tidak ada wasit tambahan, yang ada wasit tambahan hanya di Liga 1, sambil menunggu VAR maka ditambah dua wasit, mulai kemarin tanggal 9 (Maret), pertandingan, sudah menggunakan asisten wasitnya jadi empat," kata Riyadh.

Sementara untuk antisipasi praktik pengaturan skor oleh mafia bola, Riyadh lebih memilih jalur pembinaan terhadap wasit dan klub peserta liga.

Baca Juga:LIB Undang Presiden Jokowi Hadiri Penyerahan Trofi BRI Liga 1

Menurut pria yang juga seorang pengacara tersebut, tanpa klub yang berbuat curang tidak mungkin ada wasit yang curang.

"Jadi simbiosis mutualisme. Semuanya saling terkait. Maka kita harus berantas ini semuanya," kata dia.

"Wasit di Indonesia ini, tertinggi honornya dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Maka tidak ada alasan lagi kekurangan uang," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Ahmad Riyadh yang juga Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim itu menantang tersangka pengaturan skor dan suap Liga 3 Zona Jatim, Bambang Suryo, untuk mengungkap nama lain yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Justru kami dari PSSI sangat menunggu itu harus dibuka. Kalau kita memberantas di ujungnya saja, jadinya rugi," katanya menegaskan. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini