Info Penting Buat Bunda, Kalau Lihat Cuping Hidung Anak Kembang Kembis Bisa Jadi Petanda Penyakit Ini

Buat ayah-bunda sebaiknya jangan abai gejala apapun menyangkut kesehatan anak. Salah terkait gangguan sesak napas pada anak.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 25 Maret 2022 | 17:18 WIB
Info Penting Buat Bunda, Kalau Lihat Cuping Hidung Anak Kembang Kembis Bisa Jadi Petanda Penyakit Ini
Ilustrasi sesak napas pada balita [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Buat ayah-bunda sebaiknya jangan abai gejala apapun menyangkut kesehatan anak. Salah terkait gangguan sesak napas pada anak.

Gangguan pernapasa anak ini ternyata bisa diketahui dari kondisi cuping hidung anak yang kembang kempis ketika bernapas. Menurut dokter anak, gejala ini merupakan pertanda bahwa si anak mengalami sesak napas.

Bahkan gangguan sesak napas ini menjadi salah satu gejala pneumonia atau peradangan pada satu atau dua paru-parunya. Hal ini seperti disampaikan dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Vonny Ingkiriwang.

"Kalau cuping hidungnya bergerak kembang kempis artinya anak sedang mengalami sesak dan ini harus kita bantu. Dia perlu oksigen. Jadi tidak bisa kita biarkan di rumah, harus segera dibawa ke rumah sakit," ujarnya, Jumat (25/03/2022).

Baca Juga:Kebakaran Hanguskan 15 Rumah Semi Permanen di Jakbar, 3 Orang Alami Sesak Napas

Menurut Vonny, kondisi sesak napas sudah masuk kategori darurat dan perlu segera mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

Dokter Vonny mengatakan, selain sesak napas, tanda dan gejala pneumonia juga termasuk batuk, demam. Jika demamnya tinggi bisa menyebabkan pasien menggigil, napas menjadi cepat atau bahkan sulit bernapas dan seringkali pasien mengatakan nyeri dada.

"Kita perlu membedakan antara napas yang cepat dengan sulit bernapas atau sesak itu berbeda. Untuk setiap derajat kenaikan suhu tubuh akan membuat napas lebih cepat. Tetapi bukan berarti dia sesak," kata Vonny.

Penanganan pertama pada demam bisa dengan melakukan kompres dan memberikan obat penurun demam. Tetapi tidak disarankan langsung memberikan antibiotik. Sementara ketika anak mengalami batuk, pemberian obat batuk yang dijual di apotek atau warung bisa dilakukan.

"Untuk batuk kita bisa berikan obat batuk, banyak yang masih boleh kita berikan sendiri karena bebas," ujar Vonny.

Baca Juga:Sesak Napas setelah Berjalan Kaki, Normal atau Tidak?

Pneumonia merupakan peradangan pada jaringan paru yang disebabkan infeksi kuman, salah satunya bakteri Streptococcus pneumoniae yang paling sering menyerang anak-anak. Secara awam kondisi ini dikenal dengan istilah paru-paru basah.

Bakteri Streptococcus pneumoniae dapat menyebabkan infeksi pada berbagai bagian tubuh dan disebut penyakit pneumokokus.

Dalam kondisi serius, penyakit pneumokokus bisa menyebabkan komplikasi seperti gangguan motorik, kelumpuhan, retardasi mental, hidrosefalus, kejang, gangguan belajar, gangguan pendengaran, masalah perilaku hingga kematian. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini