"Seperti menjauhi riba, ghibah, dan namimah. Caranya agar bisa husnudzan kepada orang lain adalah melihat semuanya berdasarkan takdir Allah. Kita baik, tapi juga bisa buruk. Nah, yang sekarang buruk bisa jadi suatu saat jadi baik," ujarnya.
Gus Baha menegaskan, manusia tidak diutus Allah SWT untuk meneliti orang lain. Dengan mental demikian, di bulan Ramadhan kita lebih fokus mencari ridha Allah SWT dan mendoakan orang mukmin semuanya.
"Itu persiapan penting dalam mencari Lailatul Qadar," tandasnya.
Dalam kesempatan sama, Prof M Quraish Shihab juga berbicara tentang Lailatul Qadar. Menurut dia, Lailatul Qadar adalah tamu agung yang tidak akan berkunjung kepada seseorang yang tidak diyakini bisa menyambutnya dengan baik.
Baca Juga:Termasuk Malam Lailatul Qadar, Ini Waktu Mustajab Doa di Bulan Suci Ramadhan
"Orang yang dikunjungi Lailatul Qadar adalah orang yang siap untuk dikunjungi. Persiapan itu selama ini terkadang terlambat," ungkap Prof Quraish.
Penulis Tafsir Al-Misbah itu mengungkapkan, semestinya sebelum malam 27 Ramadhan sudah ada persiapan. "Ada ungkapan bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban itu menyiram, Ramadhan saatnya memanen," ujarnya.
"Jadi harus menyiapkan sejak awal," katanya menegaskan.
Selain itu, lanjut Prof Quraish, untuk mencari Lailatul Qadar harus memiliki hati yang damai, diri yang damai, termasuk damai kepada orang lain. "Lailatul Qadar tidak akan datang pada orang yang tidak damai," katanya menegaskan.
Baca Juga:Mudahnya Dapat Lailatul Qadar Versi Gus Baha, Cukup Lakukan Hal Sederhana Ini