Gara-gara Wabah Penyakit Akut dan Berbahaya, 4 Pasar Hewan di Jatim Ini Ditutup Sementara Oleh Pemrov Jatim

Gara-gara merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di sejumlah pasar hewan di Jawa Timur, maka pemprov memutuskan menutup sementara 4 pasar hewan.

Muhammad Taufiq
Sabtu, 07 Mei 2022 | 18:56 WIB
Gara-gara Wabah Penyakit Akut dan Berbahaya, 4 Pasar Hewan di Jatim Ini Ditutup Sementara Oleh Pemrov Jatim
Ilustrasi kambing.

SuaraJatim.id - Gara-gara merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di sejumlah pasar hewan di Jawa Timur, maka pemprov memutuskan menutup sementara 4 pasar hewan.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur ( Jatim ) Khofifah Indar Parawansa. Penutupan sementara 4 pasar tersebut sudah sesuai dengan hasil rapat koordinasi pemerintah provinsi.

Keempat pasar hewan tersebut antara lain di Mojokerto, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan. PMK merupakan penyakit hewan akut yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan 90 persen sampai 100 persen.

"Hasil rapat koordinasi memutuskan berbagai upaya pencegahan agar penyakit tak menyebar, salah satunya penutupan pasar hewan," kata Khofifah seperti dikutip dari Antara, Sabtu (06/05/2022).

Baca Juga:Setelah Covid, Kini Muncul Ancaman Hepatitis Misterius Serang Anak, Ini Respons Pemprov Jatim

Berdasarkan data Pemprov melalui Ditjen PKH Kementan, tanda klinis penyakit PMK pada hewan ternak meliputi demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, dan kaki pincang.

Kemudian, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu turun drastis hingga menjadi kurus.

Pemprov bersama beberapa pihak terkait, kata Khofifah, melakukan rakor untuk merumuskan langkah menghentikan penularan PMK hewan ternak agar tidak meluas ke daerah lain.

Sesuai hasil laboratorium Pusat Veteriner Farma (PUSVETMA) usai mendapat laporan masyarakat serta hasil peninjauan di lapangan oleh Dinas Peternakan Jatim, pada 5 Mei 2022 terkonfirmasi ada empat kabupaten di Jatim yang hewan ternaknya terjangkit PMK.

Kasus pertama dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022 dengan jumlah kasus sebanyak 402 ekor sapi potong yang terjangkit PMK dan tersebar di lima kecamatan dan 22 desa.

Baca Juga:Cakupan Imunisasi Turun, Kemenkes Sebut Indonesia Panen Wabah Penyakit Menuar

Kasus kedua dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan, yaitu sebanyak 102 ekor sapi potong terindikasi mengalami PMK yang tersebar di tiga kecamatan dan enam desa.

Pada hari sama, di Sidoarjo juga ditemukan kasus yang menjangkit sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau di 11 kecamatan dan 14 desa.

Sedangkan, kasus keempat terlaporkan pada 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto yang dilaporkan tercatat ada 148 ekor sapi potong yang tersebar di sembilan kecamatan dan 19 desa.

“Wabah yang telah menyerang 1.247 ekor di empat kabupaten tersebut yang terkonfirmasi memiliki tanda klinis sesuai dengan indikasi penyakit PMK,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Sementara itu, hasil lain pada rakor adalah merekomendasikan untuk dilakukan depopulasi terbatas pada ternak yang terkonfirmasi positif terkena PMK sesuai prosedur standar operasional Kementerian Pertanian (Kementan).

“Termasuk melakukan pengobatan serta penyiapan vaksinasi ternak sehat pada daerah terancam, minimal cakupan 70 persen dari populasi,” kata Khofifah.

Dinas Peternakan Jatim sudah melakukan beberapa tindakan, antara lain bersama tim kabupaten melakukan pengobatan simtomatis untuk mengurangi panic selling, bersama BBVET dan PUSVETMA.

Tidak itu saja, pada Sabtu ini Pemprov Jatim juga telah mengusulkan penetapan status Wabah PMK pada kabupaten yang dinyatakan positif, serta membatasi lalu lintas ternak dari dan menuju daerah wabah, demikian Khofifah Indar Parawansa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini