SuaraJatim.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita ditandu dengan menggunakan kursi kayu, viral di media sosial. Diketahui, wanita tersebut tengah hamil dan mengidap penyakit asam lambung yang harus segera dibawa ke rumah sakit.
Diketahui, wanita hamil tersebut merupakan warga Desa Tanjung, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Video tersebut diunggah oleh akun instagram @infomdr.
Dalam video terlihat dua orang pria sedang membawa seorang wanita yang tengah hamil tujuh bulan. Mirisnya, wanita tersebut ditandu dengan menggunakan kursi panjang yang terbuat dari kayu. Kursi tersebut kemudian diikat tali di kedua sisinya dan dikaitkan pada sebatang bambu. Kemudian ditandu oleh dua orang pria.
Baca Juga:Suhendi Warga Pandeglang Ditandu 2 Kilometer untuk Berobat ke Puskesmas, Akses Jalan Rusak Parah
Sementara beberapa orang tampak berada di samping dan belakang tandu tersebut.
Diketahui, perempuan yang tengah hamil usia tujuh bulan itu juga mengidap penyakit asam lambung. Saat itu juga, asam lambung yang bersangkutan kambuh.
Ia pun terpaksa diangkut menggunakan kursi untuk dilarikan ke rumah sakit. Pasalnya, jalan di daerah itu tidak bisa diakses kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Dalam video juga terlihat jika akses jalan hanya berupa jalan setapak yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Bahkan, mereka harus melewati persawahan dan jalanan menanjak.
Unggahan tersebut pun ramai komentar dari warganet.
Baca Juga:Hendak Rayakan Lebaran di Rumah, Mbok Yem Penjual Pecel di Puncak Lawu Turun Gunung Ditandu Pendaki
"Pemkabnya mohon ada perhatian buat warganya," ujar fachr***
"Ya allah masih ada ya kayak gitu, di era jaman modern kayak gini, semoga cepat punya jalan yang bisa diakses mobil," kata ririe***
"Ayo mana pendukung Indonesia maju tolong dibantu," ucap dedet***
"Semoga viral dan ada perhatian serius dari para pemimpin negeri," ujar fafa***
"Madura lo ini, bukan pedalaman Kalimantan...Kadesnya sibuk apasih, udah disediakan dana desa juga," komen jihad***
"Ya Allah... menyedihkan," ujar abang***
Kontributor : Fisca Tanjung