SuaraJatim.id - Sebanyak 224 sapi di Kabupaten Jombang terindikasi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebaran penyakit tercatat di sembilan kecamatan yang ada di kabupaten setempat.
Data Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, jumlah sapi yang ditemukan sakit dengan gejala PMK mencapai 224 ekor.
"Dari teman tim di lapangan, jumlah suspek PMK pada hewan ternak bertambah," kata Kepala Dinas Peternakan Jombang, Agus Susilo mengutip Timesindonesia.co.id, Kamis (19/5/2022).S
Dijelaskannya, semula tersebar di delapan kecamatan kini meluas, jadi sembilan kecamatan. Walaupun bertambah, masih belum ditemukan kasus kematian terbaru akibat wabah PMK.
Baca Juga:Sidang Perdana Kasus Penganiayaan Aktivis Perempuan di PN Jombang
"Gejala wabah PMK ini tersebar di 18 desa di Jombang, sembilan kecamatan," katanya.
Agus belum bisa memastikan apakah ratusan sapi tersebut positif terjangkit PMK. Sebab, sampel yang dikirimkan juga sampai hari ini belum keluar.
"Belum bisa memastikan itu PMK atau bukan, tapi untuk gejalanya memang mengarah kesana," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab juga merespon maraknya wabah PMK ini. Usai memantau kondisi sapi yang ada dikandang, Bupati Mundjidah Wahab menyampaikan kepada media bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang telah melakukan langkah-langkah pencegahan terkait PMK.
"Dari awal Pemerintah Kabupaten Jombang telah bertemu langsung dengan pak Menteri di Grahadi mengikuti Rakor PMK. Kabupaten/Kota melalui Provinsi Jawa Timur telah mendapatkan bantuan obat-obatan, vitamin dan pendampingan. Selain itu juga ada pengawasan di Pasar Hewan," tuturnya.
Baca Juga:Biar Kapok! Dua Pemuda Jombang Dikerangkeng Gegara Aniaya Orang Tanpa Alasan Jelas
Dijelaskan, wabah PMK penularannya sangat cepat. Namun pemkab sudah sigap dengan melakukan beberapa langkah penanganan dan pencegahan. Baik langkah secara langsung yakni menangani sapi yang suspek PMK dan melakukan pencegahan dengan membatasi sapi yang masuk Jombang.
"Penanganan dan pencegahan sudah kita lakukan dengan maksimal. Untuk sapi yang sakit kita tangani dengan obat dan vitamin. Kemudian untuk langkah pencegahan bagi sapi yang dari kabupaten/kota yang tetular itu kita sisihkan," pungkasnya terkait antisipasi wabah PMK di wilayah Jombang.