Penanganan awal yang perlu dilakukan, kata dia, tes darah maupun urine, pemeriksaan radiologi seperti USG, rontgen perut, sampai CT scan urogenital (CT Stonografi), kemudian setelah batu terdeteksi nantinya batu akan dilihat berdasarkan ukuran dan letak, sehingga batu bisa dikeluarkan sesegera mungkin, baik melalui obat-obatan, perubahan gaya hidup maupun operasi.
Tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan operasi minimal invasive, dengan alat khusus, batu akan dipecah menjadi pecahan ukuran kecil, dan dapat keluar sendiri bersama urine atau dibantu dikeluarkan dengan alat tersebut.
Selain dengan tindakan operasi, lanjut dia, pemecahan batu juga dapat dilakukan dengan alat ESWL (extracoporeal shock wave lithotripsy), yaitu batu dipecah menggunakan gelombang khusus dari alat tersebut, dan pasien tidak perlu dilakukan pembiusan.
Adapun batu ginjal dengan ukuran <5mm diharapkan akan keluar dengan sendirinya, pasien diharapkan dapat minum air putih 2,5-3 liter sehari dan olahraga rutin atau mungkin dapat dibantu dengan obat-obat asalkan tidak ada penyumbatan atau penyempitan di sepanjang saluran kemih.
Baca Juga:Peningkatan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Remaja dan Dampaknya pada Kesehatan Mental Mereka
"Pastikan kebutuhan cairan tercukupi, kurangi konsumsi makanan yang mengandung oksalat (bayam, kacang, black tea)," ujarnya menambahkan.
"Kurangi juga asupan protein hewani, diet rendah garam dan yang penting makan makanan dengan gizi seimbang dan olahraga yang rutin untuk mengurangi bahkan menghindari keluhan batu pada saluran kemih," kata dia. ANTARA