SuaraJatim.id - Sebanyak 9 orang dinyatakan tewas--sebelumnya dilaporkan 11 orang--menjadi korban amuk bada Agatha di Meksiko.
Sementara 4 orang lagi dinyatakan masih hilang, Rabu (01/06/2022). Empat orang lainnya saat ini hilang dan masih dilakukan pencarian oleh pihak berwenang di sana.
Badai Agatha, yang merupakan badai Kategori 2, pada Senin sore (30/5) menerjang dengan kecepatan 169 kilometer per jam di dekat kota pantai Puerto Angel di pantai Pasifik.
Setelah menerjang daratan, Agatha kemudian menghilang pada Selasa (31/5) saat bergerak ke daratan.
Baca Juga:Lebih 100 Ribu Orang di Meksiko Dinyatakan Hilang, Jumlahnya Terus Meningkat
Sebelumnya, Gubernur negara bagian Oaxaca di Meksiko selatan, Alejandro Murat, mengatakan pada Rabu pagi (1/6) bahwa 11 orang tewas dan 33 hilang setelah badai Agatha melanda.
Otoritas negara bagian itu juga mengatakan banyak orang hilang ditemukan setelah kontak terjalin kembali dengan masyarakat terpencil Oaxaca.
Gubernur Oaxaca mengatakan jumlah korban tewas dan hilang sejauh ini masih dalam bentuk data pendahuluan. Murat mendesak masyarakat untuk tetap waspada.
"Penting bagi seluruh penduduk untuk tetap (di tempat) aman. Ada kemungkinan tanah longsor dan banjir sungai," kata Murat yang berbicara melalui tautan video pada sebuah konferensi pers reguler pemerintah.
Pada Rabu pagi (1/6), Pusat Badai Nasional Amerika Serikat mengatakan ada kemungkinan 80 persen sebuah badai akan terbentuk di Atlantik -- dari sisa-sisa badai Agatha -- dalam 48 jam ke depan.
Baca Juga:Jumlah Orang Hilang di Meksiko Lebih dari 100 Ribu
"Cuaca ini kemungkinan akan menjadi suatu depresi tropis saat bergerak ke arah timur laut di atas Laut Karibia barat laut dan Teluk Meksiko tenggara selama beberapa hari ke depan," kata badan yang berbasis di Miami, AS itu. ANTARA