Tempat Hiburan di Beijing Kembali Tutup Imbas Temuan Kasus Penularan COVID-19

Keputusan itu menyusul temuan klaster baru penularan COVID-19 varian Omicron dari pengunjung bar atau kafe wilayah setempat.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 10 Juni 2022 | 05:10 WIB
Tempat Hiburan di Beijing Kembali Tutup Imbas Temuan Kasus Penularan COVID-19
Ilustrasi Covid-19 di Beijing. (Pixabay)

SuaraJatim.id - Pemerintah China memutuskan untuk kembali menutup tempat tongkrongan, khususnya di Beijing. Keputusan itu menyusul temuan klaster baru penularan COVID-19 varian Omicron dari pengunjung bar atau kafe wilayah setempat.

"Semua tempat hiburan, termasuk kafe dan tempat karaoke di Distrik Chaoyang ditutup mulai pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB)," demikian pengumuman Biro Budaya dan Pariwisata Distrik Chaoyang, Beijing mengutip dari Antara, Kamis (9/6/2022).

Sejak 1 Mei Distrik Chaoyang ditutup semua aksesnya termasuk larangan mengunjungi kafe dan restoran hingga Senin (6/6).

Chaoyang menjadi tempat pertama ditemukan klaster baru Omicron pada 22 April lalu.

Baca Juga:Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Ditargetkan Dapat Izin Penggunaan Darurat Juli 2022 Ini

Namun baru tiga hari dibuka, kini ditemukan klaster baru lagi di beberapa bar yang berada di sekitar Workers Stadium yang bersebelahan dengan kawasan internasional Sanlitun.

Ada klaster baru dari beberapa bar, demikian Ketua Partai Komunis China (CPC) Kota Beijing Cai Qi.

Pihaknya menginstruksikan penutupan beberapa tempat tongkrongan.

Beberapa warga yang tinggal di Jinsong, Distrik Chaoyang, juga dilaporkan tidak boleh keluar dari rumah mulai pukuk 06.00 waktu setempat setelah ada salah satu warga yang hasil tes PCR-nya positif.

Sementara itu, otoritas pendidikan setempat memastikan peserta ujian nasional atau gaokao yang tinggal di sekitar klaster positif tetap dapat mengikuti ujian akhir sekolah menengah atas itu dengan aman dan lancar.

Baca Juga:Dibuka Hari Ini, Pengunjung Sumringah Jakarta Fair Kembali Digelar Setelah Dua Tahun Vakum Gegara Pandemi

Otoritas China sampai sekarang masih menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19.

CPC sebagai partai tunggal yang berkuasa di seluruh wilayah China daratan bertindak sebagai pengawas kebijakan antipandemi tanpa toleransi tersebut.  (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini