SuaraJatim.id - Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno di Jakarta. Pertemuan itu dibagikannya melalui akun Instagram @khofifah.ip, Selasa (14/6/2022).
“Sebelum kembali ke Surabaya usai takziah di Kota Bandung (anak Ridwan Kamil meninggal), saya berkesempatan sowan dan berdiskusi dengan Pak Try Sutrisno, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 1993-1998,” tulis Khofifah seperti diwartakan Beritajatim.com.
“Secara khusus, beliau berpesan untuk senantiasa menjaga Pancasila dan NKRI. Beliau pun meminta agar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya yang beliau dirikan untuk dimakmurkan dan kegiatannya disemarakkan. Di akhir pertemuan sambil berdiri beliau mendoakan agar sehat, umur panjang dan sukses melaksanakan tugas. Maturnuwun doa dan wejangannya, Semoga Bapak dan Ibu Try Sutrisno, serta keluarga juga senantiasa dikaruniai kesehatan dan umur panjang. Amiiin,” sambungnya.
Pertemuan tersebut kian menguatkan dugaan bahwa Khofifah akan berpartisipasi pada Pemilu 2024 mendatang sebagai calon wakil presiden.
Baca Juga:Cegah Politik Identitas dan Provokasi di Pemilu 2024, Polisi Akan Kampanye Kebhinekaan di Internet
Pengamat politik dari Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam menilai relasi Khofifah dengan tokoh-tokoh senior nasional yang terpelihara baik sesungguhnya juga bisa dimaknai sebagai sign (tanda) tipis-tipis daya terima tokoh politik perempuan itu di kalangan para senior.
“Saya pikir itu juga bisa dimaknai sebagai restu baik. Doa senior juga bisa dimaknai politis, ketika momentumnya mendekati kontestasi. Pesan Pak Try Sutrisno kepada Bu Khofifah sesungguhnya amat reflektif dalam konteks dan kontelasi politik nasional agar mau menjaga Pancasila, NKRI dan masjid. Hal ini dalam sekali menurut saya dan kebetulan diutarakan tokoh senior nasional,” kata Surokim yang juga Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura ini.
Menurut dia, sejauh ini Khofifah menjadi calon incaran untuk Pilpres 2024, mulai terlihat mentereng banget karena menjadi satu-satunya perempuan dengan modal elektabilitas yang cukup menjanjikan.
“Laksana gadis, beliau akan banyak dikejar, dipinang dan dilamar untuk 2024. Karena posisi beliau saat ini sebagai birokrat, Ketua Umum PP Muslimat NU dan non parpol, maka beliau bisa dan leluasa untuk berkomunikasi dengan banyak tokoh. Bisa dipasangkan siapa saja tinggal mau memertimbangkan mau berpasangan dengan siapa. Hal itu pula yang membuat banyak kandidat membangun silaturahim politik ke beliau akhir-akhir ini,” pungkasnya.
Nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kerap masuk dalam sejumlah survei elektabilitas calon presiden. Meski hingga saat ini Khofifah belum mendeklarasikan diri bakal maju sebagai Calon Presiden 2024.
Dalam survei elektabilitas terbaru yang dirilis Charta Politica Indonesia, nama Khofifah masuk lima besar untuk wakil presiden. Hasil survei yang digelar pada 25 Mei-2 Juni 2022 itu menyebutkan Khofifah meraih bobot 6,4 persen, bersaing dengan Sandiaga Salahuddin Uno dengan 27,6 persen, Ridwan Kamil dengan 16,5 persen, Erick Thohir dengan 9,8 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 8,8 persen.
Khofifah melampaui sejumlah nama besar yang balihonya sudah banyak terpasang. Seperti Ketua DPR RI Puan Maharani dengan 4,2 persen dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan 2,6 persen. Sedangkan, Susi Pudjiastuti meraih 2,1 persen, Andika Perkasa dapat 1,8 persen, Gatot Nurmantyo 1,7 persen, Moeldoko 0,4 persen, Luhut Binsar Pandjaitan 0,3 persen, Anis Matta 0,2 persen dan Tidak Tahu/Tidak Jawab 16,3 persen.