SuaraJatim.id - Hama tikus di Jombang, Jawa Timur kian mengkhawatirkan. Sepanjang tahun 2022, tercatat 27 hektar sawah terdampak.
Padahal, para petani padi di wilayah setempat telah melakukan beragam cara membasmi hama tikus. Namun, usaha tersebut tak berdampak signifikan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, M. Roni serangan hama tikus merata di seluruh kecamatan.
"Kebanyakan hama tikus ini memakan benih yang baru disemai maupun padi usia beberapa minggu," ujarnya mengutip dari Suaraindonesia.co.id, Rabu (22/06/2022).
Baca Juga:Penjual Rawon Daging Jombang Pun Terpukul Akibat Wabah PMK
Per bulan Januari hingga bulan Mei saja, kata dia, tercatat ada 27 hektare sawah yang diserang tikus dan sebaran tikus diketahui ada di 24 desa .
"Untuk desa di kabupaten Jombang yang paling banyak di serang hama tikus. Yakni,di Desa Tanggungkramat Ploso sebanyak 9 hektare lahan pertanian di desa tersebut serang hama tikus," terangnya.
Roni menambahkan, Selain di Kecamatan Ploso, serangan cukup luas juga tercatat di Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito yang mencatat area seluas 3,5 hektare.
”Selebihnya merata di beberapa desa lain,’’ tambahnya.
Menurutnya, hama tikus adalah permasalahan yang kompleks dan susah mengatasinya.
Baca Juga:Tim Sepak Bola Kota Malang Viral Lagi, Kali Ini Baku Hantam dengan Tim Jombang
"Meningkatnya populasi hewan tikus ini, juga disebabkan ketidakseimbangan ekosistem rantai makanan dimana hewan pemangsa tikus ular maupun burung hantu mulai berkurang sehingga populasi tikus cenderung bertambah," imbuhnya.
Lebih jauh Roni menjelaskan, populasi hama tikus yang kian banyak karenakan sistem tanam yang tidak serempak dalam satu hamparan.
"Hal itu menjadikan area jadi jujugan mangsa tikus.
”Beda lagi kalau kita tanam serempak, tentu serangan hama tikus tidak begitu masif,’’ terangnya.
Meski begitu, penanganan hama tikus terus dilakukan sepanjang tahunnya. Sala satunya dengan berbagai upaya dengan pemberian pestisida dan rodentisida juga dilakukan kepada petani yang ada di Jombang.
"Termasuk dengan melakukan langkah pendampingan dari teman-teman PPL dan OPT juga terus kita lakukan setiap fase. Karena setiap fase penanganan hamanya berbeda - berbeda," pungkasnya.