SuaraJatim.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo di polres setempat. Mayoto diperiksa selama 2,5 jam.
Ia diperiksa terkait kasus korupsi eks Ketua DPRD setempat, Kamis (30/06/2022). Bupati Tulungagung itu memenuhi panggilan pemeriksaan KPK setelah sebelumnya sejumlah pejabat juga dikabarkan telah diperiksa komisi.
Maryoto mengaku dicecar sejumlah pertanyaan seputar kasus korupsi mantan Ketua DPRD Tulungagung, Supriyono, yang ditengarai masih dalam kerangka kasus yang membuat mantan Bupati Tulungagung sebelumnya, Sahri Mulyo, masuk bui.
Akan tetapi, dia mengaku lupa jumlah pertanyaan yang disampaikan penyidik KPK. Namun Ia mengatakan berusaha menjawab semua pertanyaan yang disampaikan penyidik. Dia mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam pemeriksaan kasus hukum.
Baca Juga:Heboh Isu Mundur, KPK Tegaskan Lili Pintauli Siregar Masih Bekerja Sebagai Pimpinan
“Jumlah pastinya lupa, kalau pertanyaannya seputar masalah kasus DPRD,” ujar Maryoto dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (01/07/2022).
“Kita ikuti saja prosedur yang ada di penyidik,” aku Maryoto Birowo saat keluar dari ruang pemeriksaan.
Nama Maryoto masuk dalam daftar penerima uang suap pengalokasian anggaran bantuan keuangan Pemprov Jatim ke Kabupaten Tulungagung 2014-2018. Fakta ini tercantum dalam salinan putusan Mahkamah Agung untuk perkara Nomor 164/Pid.sus/TPK/2018 PN Sby.
Terdapat tiga terdakwa pada perkara dengan nomor tersebut. Masing-masing terdakwa adalah Syahri Mulyo (mantan Bupati Tulungagung), Sutrisno (mantan Kepala Dinas PUPR Tulungagung) dan Agus Prayitno (Direktur CV Nusantara)
Para terdakwa mengakui adanya aliran dana ke sejumlah nama sepanjang 2014-2018. Dalam persidangan, Sutrisno mengaku menerima sejumlah uang dari Syahri Mulyo, untuk selanjutnya diberikan ke pihak-pihak lain untuk fee proyek.
Penyaluran uang itu bertujuan memperlancar proses pembahasan APBD, mempermudah pencarian Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Timur. Sementara penerima uang tersebut ada 11 nama.
Dari 11 nama yang disebut, salah satunya Maryoto Birowo, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Bupati Tulungagung. Sutrisno mengaku telah menyerahkan sejumlah uang dengan nilai fantastis kepadanya secara bertahap dari tahun 2014 sampai 2018.
Pemeriksaan penyidik KPK terhadap Bupati Tulungagung ini diduga untuk mengkonfrontir keterangan para terpidana saat mereka masih menjalani sidang kepada pihak-pihak yang namanya disebut, termasuk Maryoto Birowo.
Untuk diketahui, penyidik KPK melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap beberapa orang saksi, sejak Senin (27/6/2022) kemarin. Tidak hanya mantan penjabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulungagung, tetapi juga pejabat aktif.
Sebelumnya, KPK memeriksa mantan Sekretaris Daerah Pemkab Tulungagung Indra Fauzi, mantan Kepala BPKAD Tulungagunng Hendrik Setiawan, mantan Kepala Bappeda periode 2016 – 2020 Suharto serta mantan Kepala Bappeda periode 2013-2016 Sudigdo Prasetyo.
KPK juga memeriksa kembali mantan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo di dalam Lapas klas 2b Tulungagung. Rilis resmi KPK menyebutkan telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus tersebut. Namun KPK belum mengumumkan nama-nama tersebut.