Amerika dan Rusia Bertengkar di DK PBB Soal Bantuan ke Suriah, 4 Juta Orang Terancam Mati Kelaparan

Amerika dan Rusia lagi-lagi bertengkar di Dewan Kehormatan (DK) PBB. Namun kali ini bukan soal Ukraina, melainkan terkait nasib jutaan warga Suriah.

Muhammad Taufiq
Senin, 11 Juli 2022 | 10:02 WIB
Amerika dan Rusia Bertengkar di DK PBB Soal Bantuan ke Suriah, 4 Juta Orang Terancam Mati Kelaparan
Arsip - Seorang bocah membawa bantuan makanan yang diberikan oleh Program Pangan Dunia PBB di Raqqa, Suriah, 26 April 2018. (ANTARA/Reuters/Aboud Hamam/as)

"Sebuah generasi berada dalam bahaya," tulisnya di Twitter. "LSM-LSM (kelompok-kelompok bantuan) meminta DK PBB untuk terus berjuang menyelamatkan jiwa-jiwa ini... Kami telah bekerja sepanjang akhir pekan dengan DK PBB untuk mencapai kompromi."

"Tidak perlu bertengkar dan Anda sangat paham soal itu!" cuit Wakil Dubes Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy, menanggapi pernyataan Dubes AS.

Dia mengatakan Rusia tidak bermaksud mematikan operasi PBB itu dan hanya ingin membuatnya lebih efisien dan transparan.

Setelah dua pemungutan suara di DK PBB, Polyanskiy mengatakan bahwa Moskow akan terus memveto narasi apa pun selain usulannya sendiri.

Baca Juga:Menko Polhukam Dukung Proses Hukum ACT

Rusia berpendapat bahwa operasi bantuan PBB melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Suriah.

Makin banyak bantuan yang harus dikirim dari dalam negeri, kata Rusia, makin meningkatkan kekhawatiran kelompok oposisi di sana bahwa makanan dan bantuan lainnya akan dikendalikan pemerintah.

Pemungutan suara di DK PBB tentang otorisasi operasi bantuan telah lama menjadi debat kusir. Namun, tahun ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan Rusia-Barat akibat invasi Moskow 24 pada Februari ke Ukraina.

Pada 2014, DK PBB mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Suriah dari Irak, Yordania dan dua titik di Turki, sebelum diveto oleh Rusia dan China dan menjadi hanya satu titik perbatasan. ANTARA

Baca Juga:Perang Suriah Merenggut 1,5 Persen dari Populasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini