SuaraJatim.id - Kasus dugaan kekerasan seksual di Jawa Timur kembali terjadi. Seorang santriwati berusia 14 tahun di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban diduga mengalami pemerkosaan olah kiai pondok pesantren setempat berinisial AH (22).
Seperti diwartakan Suaraindonesia.co.id jejaring Suara.com, santriwati diperkosa di kawasan ponpes.
Bahkan, pada Selasa (19/7/2022) kemarin, korban dikabarkan melahirkan bayi laki-laki dengan berat kurang lebih 2,90 kilogram di salah satu puskesmas.
Korban mengalami trauma berat karena harus menanggung malu.
Salah seorang tokoh masyarakat N mengungkapkan, kejadian yang menimpa gadis belia tersebut hampir sama dengan kasus pondok pesantren yang berada di Jombang, Jawa Timur.
Namun, orang tua korban tidak berani melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut.
"Kemarin orangtua korban ini sempat ingin melaporkan kejadian yang menimpa anaknya. Namun orangtua korban berubah pikiran, tidak berani melapor. Alasannya karena diduga pelaku ini anak kiai yang sangat dihormati warga," katanya.
N menuturkan, korban merupakan santriwati yang setiap sore belajar mengaji di pondok pesantren milik orang tua (pengasuh ponpes) dari AH.
Namun sejak tahun lalu, korban bersama santri lainnya diharuskan menginap di pondok pesantren tersebut.
Baca Juga:Cegah Kekerasan Seksual pada Anak, Ini yang Perlu Diajarkan Orang Tua Menurut Psikolog
"Sebelumnya setiap sore hari para santri di desa ini mengaji, lalu malamnya pulang. Sejak tahun lalu semua santri diharuskan bermalam dan tidur di bangunan semacam aula. Untuk santri laki-laki tidur di lantai bawah dan yang perempuan tidur di lantai atas," tuturnya.