KPK Yakin Hakim Bakal Tolak Praperadilan Mardani Maming, Begini Alasannya

Pelaksana Tugas (Plt) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri, mengaku yakin hakim bakal menolak permohonan praperadilan yang diajukan Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming

Muhammad Taufiq
Rabu, 27 Juli 2022 | 10:05 WIB
KPK Yakin Hakim Bakal Tolak Praperadilan Mardani Maming, Begini Alasannya
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri (foto: antara)

SuaraJatim.id - Pelaksana Tugas (Plt) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri, mengaku yakin hakim bakal menolak permohonan praperadilan yang diajukan Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming.

Dasar pertimbangannya, kata dia, KPK memiliki jawaban-jawaban yang sangat jelas terkait penetapan tersangka terhadap bupati yang juga pengurus salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu.

Sidang praperadilan sendiri dijadwalkan hari ini, Rabu (27/07/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mardani mengajukan praperadilan terkait penetapan dia sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi pemberian izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

"Terkait dengan putusan, tentu kami sangat optimis bahwa permohonan praperadilan yang diajukan oleh tersangka ini akan ditolak oleh hakim. Kenapa? Karena jawaban-jawaban yang telah kami ajukan sudah sangat jelas," kata Ali Fikri, dikutip dari Antara.

Baca Juga:KPK Tetapkan Mardani Maming DPO, Denny Indrayana: Siap Hadir dan Diperiksa

Dalam sidang praperadilan, kata dia, KPK telah membeberkan dua bukti permulaan atas dugaan korupsi IUP di Tanah Bumbu tersebut.

"Apa saja alat buktinya, kami sudah beberkan 129 dokumen ditambah 18 keterangan saksi ditambah bukti elektronik. Saya kira lebih dari dua alat bukti sudah kami tunjukkan di depan persidangan sehingga kami optimis gugatan permohonan praperadilan oleh tersangka ini akan ditolak," ucap Ali.

Selain itu, ia mengatakan KPK juga telah menghadirkan ahli pidana dan ahli perbankan dalam sidang praperadilan Mardani.

"Sudah dijabarkan secara jelas di depan hakim termasuk bagaimana praperadilan tentu normatifnya secara aturan hanya menguji keabsahan penetapan seseorang sebagai tersangka," ujarnya.

"Jadi, tidak menguji substansinya, substansi dari perkara tidak diuji dalam praperadilan karena substansi perkara tentu diujinya ada di pengadilan tindak pidana korupsi," ucapnya.

Baca Juga:Jelang Sidang Putusan, KPK Optimis Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mardani Maming

Dalam penyidikan kasus itu, KPK juga telah memasukkan Mardani dalam status daftar pencarian orang (DPO) lantaran dia dua kali tidak menghadiri panggilan tim penyidik sehingga dinilai tidak kooperatif.

Kuasa hukum Mardani, Denny Indrayana mengatakan kliennya siap hadir dan diperiksa oleh KPK jika praperadilannya gugur.

"Jika ada kondisi hukum yang tetap berjalan, maka pemohon siap untuk hadir dan diperiksa. Siap untuk hadir dan diperiksa," ujar Denny usai sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/07/2022).

Lebih lanjut, Denny menyampaikan bahwa hal tersebut telah disampaikan kepada KPK melalui surat yang dilayangkan pada Senin (25/7).

Menurut Denny, Mardani akan patuh terhadap proses penyidikan jika memang keputusan sidang berpihak pada KPK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini