Odong-odong Dilarang Beroperasi di Jalan Umum Tulungagung, Kecuali...

Kepolisian Resor Tulungagung melarang semua jenis odong-odong beroperasi di jalanan umum, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 02 Agustus 2022 | 07:00 WIB
Odong-odong Dilarang Beroperasi di Jalan Umum Tulungagung, Kecuali...
Ilustrasi- Bagian belakang odong-odong tertabrak kereta api ringsek, Selasa (26/7/2022). [Bantennews]

SuaraJatim.id - Kepolisian Resor Tulungagung melarang semua jenis odong-odong beroperasi di jalanan umum, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Sebab, spesifikasi odong-odong atau kereta kelinci minim standar keselamatan.

"Kami akan mulai sosialisasikan ini untuk mencegah risiko kecelakaan yang bisa menyebabkan korban jiwa bagi penggunanya maupun pengendara lain," kata Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Rahandy Gusti Pradana di Tulungagung, Senin (1/8/2022).

Pengecualian jika odong-odong dan sejenisnya sebagai sarana angkutan wisata yang beroperasi di kawasan wisata.

Pemilik odong-odong, lanjut dia, akan dikumpulkan dan diberi pengarahan.

Baca Juga:Bayi Usia 2 Tahun Korban Odong-odong Tertabrak Kereta Api Tak Terselamatkan, Korban Meninggal Jadi 10 Orang

Mereka akan diminta menandatangani nota kesepakatan penggunaan odong-odong hanya diperbolehkan di tempat wisata.

"Jadi intinya akan kami bina dulu, kami tidak main pukul saja," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung Galih Nusantara bakal berkomunikasi dengan pihak satlantas.

Dirinya mengakui ada beberapa odong-odong yang sudah keluar jalur, yang semestinya hanya di lokasi wisata, kini bebas berseliweran di jalanan umum.

"Kami beritahu lagi tempat operasinya, lokasi wisata atau lokasi yang tidak mengganggu pengguna jalan lainnya,” jelasnya.

Baca Juga:Terpopuler: Korban Kecelakaan Maut Odong-odong Bertambah, Pelaku Penanam Ganja di Gunung Karuhun Beri Pengakuan

Tingkat keamanan odong-odong ini menurut Galih hanya diperbolehkan di tempat wisata, bukan di jalan umum. "Kalau di jalan umum jelas berbahaya," ucapnya.
[Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini