Kamera Jurnalis Dirusak Oknum Guru saat Meliput Kericuhan Pertandingan Bola Voli Piala Bupati Jombang

Oknum guru dipolisikan buntut perusakan kamera dan penghalangan kerja jurnalis saat kericuhan pertandingan bola voli di Jombang.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 31 Agustus 2022 | 22:38 WIB
Kamera Jurnalis Dirusak Oknum Guru saat Meliput Kericuhan Pertandingan Bola Voli Piala Bupati Jombang
Jurnalis televisi melaporkan oknum guru kasus intimidasi dan perusakan kamera saat kericuhan pertandingan bola voli Bupati Jombang Cup. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Jurnalis televisi, Muhammad Fajar El Jundy mengalami melaporkan guru SMK Dwija Bhakti terkait perampasan dan perusakan kamera saat meliput kericuhan pertandingan bola voli pelajar bertajuk Bupati Jombang Cup di GOR Merdeka, Rabu (31/8/2022).

Fajar juga mendapatkan perlakuan kasar dan intimidasi dari oknum guru tersebut.

“Tiba-tiba saja, ada salah satu oknum guru yang mendekati saya. Sambil berharap kejadian itu tidak direkam, saya juga mendapatkan perlakuan kasar. Kamera yang saya bawa dirampas serta dirusak. Saya dipaksa menghapus rekaman di kamera tersebut,” kata Fajar mengutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com.

Kronologisnya, lanjut Fajar, oknum guru menggiringnya ke GOR Merdeka berdalih untuk dipertemukan dengan kepala sekolah SMK Dwija Bhakti. Oknum guru itu lantas memberikan kamera milik Fajar kepada kepala sekolah dan memaksanya menghapus hasil rekaman tersebut.

Baca Juga:Turnamen Bola Voli Pelajar di Jombang Berakhir Ricuh

Ketegangan ini kemudian mereda setelah ada anggota polisi yang datang. Kamera milik Fafar akhirnya dikembalikan. Namun kondisinya sudah rusak. Sayangnya, Fajar tidak sempat merekam kejadian itu karena diintimidasi.

“Jadi ada Kapolsek dan anggota intel dari Polres Jombang yang tahu saya, akhirnya mengatakan saya dari media, kamera saya dikembalikan tapi kondisinya rusak, penutup batrai lepas sampai ke lensa,” bebernya.

Ketua PWI Jombang, Sutono Abdillah mengaku sangat menyesalkan kejadian ini. Apa yang dilakukan oknum guru SMK Dwija Bhakti ini adalah bentuk menghalangi tugas Jurnalis dan menciderai kebebasan pers. Sutono juga mengatakan pihaknya melaporkan kejadian ini kepada polisi untuk proase hukum.

“Itu adalah bentuk menghalangi tugas jurnalis melakukan peliputan, apalagi ada intimidasi dan perampasan juga, kami sangat menyayangkan dan kami proses ke jalur hukum,” pungkasnya.

Kericuhan itu terjadi saat pertandingan semifinal turnamen bola voli antar pelajar SMA/SMK/MA di GOR Merdeka Jombang. Saat itu pertandingan antara SMK Negeri 3 melawan SMK Dwija Bhakti Jombang. Pertandingan itu sebanyak 5 set dan dimenangkan oleh SMK Negeri 3 Jombang dengan skor 3-2.

Baca Juga:Pakai Modus Tes Kejujuran, 7 Fakta Mengerikan Guru Agama di Batang Cabuli Puluhan Siswi

Di akhir pertandingan, ratusan penonton masuk ke lapangan. Mereka menjebol pagar di tribun atas. Penonton juga melakukan lemparan benda-benda ke lapangan. Ratusan penoton itu juga mencabut matras yang ada di lapangan voli. Mengetahu adanya kejadian itu, Fajar pub bergerak ke GOR Merdeka untuk meliput.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini