SuaraJatim.id - Sebanyak 88 jasad tentara China di Korea Selatan bakal dipulangkan menggunakan pesawat angkut militer jenis Y-20 milik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Jasad itu merupakan pasukan China yang terlibat dalam perang antara Korea Utara vs Korea Selatan pada Tahun 1950 - 1953. Dalam perang proxy itu, China sebagai negara komunis mendukung Korea Utara.
Sebenarnya ada ratusan pasukan China yang meninggal di Korea ini. Namun pelan-pelang jasad pasukan mereka dipulangkan. Saat ini Pesawat Y-20 telah bertolak dari salah satu pangkalannya di wilayah China utara pada Rabu (14/09/2022).
Satu unit jet intai tempur J-20 akan mengawal Y-20 dalam membawa pulang 88 jasad martir itu, demikian pernyataan juru bicara Angkatan Udara PLA Kolonel Senior Shen Jinke kepada pers di Beijing, Kamis (15/09/2022).
Baca Juga:Putin akan Bertemu Xi Jinping Pertama Kalinya Setelah Invasi Ukraina
Jasad sudah dimasukkan dalam peti pada Kamis untuk selanjutnya dipulangkan ke China pada Jumat (16/9) yang didahului oleh upacara seremonial di Bandara Internasional Incheon di sebelah barat ibu kota Korsel, Seoul.
Wakil Menteri Urusan Veteran China Chang Zhengguo, para pejabat dari Kedutaan China di Korsel, dan para pejabat Kementerian Pertahanan Korsel serta personel yang terlibat ekskavasi dan identifikasi jenazah bakal menghadiri upacara penyerahan jenazah tersebut.
China dan Korsel telah melakukan serah terima 825 jenazah personel tentara Sukarelawan Rakyat China (CPV) selama delapan tahun berturut-turut dari 2014 hingga 2021 sesuai prinsip-prinsip kemanusiaan dan semangat persahabatan kedua negara.
Perang Korea merupakan konflik Korea Utara dan Korea Selatan yang terjadi pada 25 Juni 1950 hingga 27 Juli 1953.
Perang itu merupakan perang proksi antara Amerika Serikat bersama sekutu melawan Komunis China yang bekerja sama dengan Uni Soviet.
Korban tewas di pihak China mencapai sekitar 145.000 orang dalam kontak senjata di Semenanjung Korea itu, sedangkan di pihak Korsel (673.000), AS (50.000), dan Uni Soviet (315). ANTARA