SuaraJatim.id - Dalam beberapa hari terakhir beredar video pemukulan terhadap Aremania--suporter Arema FC--yang disebut-sebut dilakukan warga Kediri Jawa Timur ( Jatim ).
Kondisi itu diperparah setelah Persik Kediri mengeluarkan rilis yang isinya juga menyebut kalau warga terlibat pemukulan terhadap Aremania. Tuduhan sepihak itu ditolak oleh warga yang merasa tertuduh.
Alhasil, puluhan warga Kediri mendatangi Kantor Sekretariat Persik Kediri. Mereka menolak semua tudingan insiden pemukulan saat laga Arema FC vs Persik Kediri pada Minggu (18/09/2022).
Wartawan yang tergabung dalam 4 organisasi mendatangi Sekretariat Persik Kediri. Mereka berasal dari AJI Kediri, PWI Kediri, IJTI Korda Kediri dan PFI Surabaya yang secara tegas memastikan oknum pemukulan terhadap Aremania tersebut bukan jurnalis di Kediri.
Baca Juga:Menang Beruntun di Tiga Laga Awal, Luis Milla Samai Catatan Mantan Pelatih Persib Asal Moldova
Awak media ditemui Wakil LOC dan Media Officer Persik Kediri. Mereka hadir untuk mengklarifikasi tuduhan terhadap media atas kasus pemukulan terhadap suporter Aremania tersebut.
Danu Sukendro, Ketua AJI Kediri mengatakan tuduhan ini akan berdampak berbahaya pada kredibilitas dan keamanan jurnalis Kediri. Terlebih, pelaku pemukulan memang bukan dari jurnalis Kediri.
"Sebelumnya kami mendengar informasi awal bahwa ada pemukulan yang dilakukan oleh oknum wartawan media," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (19/09/2022).
"Kemudian saya mengklarifiaksi saya koordinasi dengan temen-temen PWI dan IJTI Kediri dan temen temen yang ada di lapangan, jelas pelakuya bukan jurnalis di Kediri. Temen-temen tidak ada yang mengenal," ujarnya.
"Kami mengkhawatirkan dampak, kami harus mengedepankan kredibilitas wartawan di Kediri karena aksi pemukulan itu tidak bisa ditolerir, yang kedua safety journalism. Ini dampaknya bisa melebar ketika temen-temen liputan di situ ada Aremania misalnya," kata Danu Sukendro.
Baca Juga:Diduga Menyusup ke Laga Persik Kediri vs Arema FC, 50-an Suporter Diamankan Petugas
Selain hal tersebut, pihaknya juga mendesak panitia pelaksana pertandingan untuk mencari pelaku dalam waktu 1 x 24 jam untuk meminta maaf ke publik. Nah, besok perwakilan wartawan Kediri akan kembali mendatangi Mess Persik untuk menagih permintaan mereka dan membahas tindaklanjut kasus ini.
Sementara itu, Media Officer Persik Kediri Haryanto berjanji segera menemukan pelakunya sesuai deadline. Pihaknya juga meminta maaf terkait rilis yang ia sampaikan, yang justru menyudutkan wartawan di Kediri.
"Tentu saja yang disampaikan akan kita tindaklanjuti, dan sebenarnya kita juga sudah langsung gerak cepat. Memang berdasarkan absen sesuai yang saya keluarkan namun kalau ada beredar di luar itu ya itu yang kita sedang kita selidiki," kata Haryanto.
"Ada hal-hal yang memang harus saya gerak cepat, tapi memang ada keteledoran ada kesalahan yang memang saat itu menuntut saya harus gerak cepat tapi ternyata dalam tindakan itu ada hal-hal yang tidak seharusnya saya sampaikan," katanya menambahkan.