Sorotan Kemarin, Hotman Paris Temui Ibu Anaknya Korban Perkosaan di Surabaya sampai Sungai di Jombang Berubah Merah

Sejumlah peristiwa ramai menjadi sorotan warga di Jawa Timur ( Jatim ) kemarin, Sabtu (24/09/2022).

Muhammad Taufiq
Minggu, 25 September 2022 | 08:21 WIB
Sorotan Kemarin, Hotman Paris Temui Ibu Anaknya Korban Perkosaan di Surabaya sampai Sungai di Jombang Berubah Merah
Pengacara Hotman Paris Hutapea saat memberi penjelasan kasus yang menimpa ibu asal Manado yang anaknya meninggal usai dianiaya saat meresmikan Kantor Hotman 911, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/9/2022). [Kontributor Suaramalang.id/ Dimas Angga Perkasa]

SuaraJatim.id - Sejumlah peristiwa ramai menjadi sorotan warga di Jawa Timur ( Jatim ) kemarin, Sabtu (24/09/2022). Mulai dari pertemuan Hotman Paris dengan seorang ibu-ibu korban pemerkosaan di Surabaya sampai cerita sungai di Jombang warnanya berubah merah.

Selain itu masih banyak peristiwa lain di Jatim:

1. Bantuan hukum Hotman 911 di Surabaya

Pembukaan hari pertama bantuan hukum Hotman 911 di jalan Basuki Rahmat Surabaya, Jawa Timur, langsung menerima seorang klien. Terlihat seorang ibu-ibu hadir dan melakukan konsultasi hukum dengan Hotman Paris Hutapea secara langsung, Sabtu (24/9/2022).

Baca Juga:Maaf Bonek, Manajemen Arema FC Tak Siapkan Kuota Tiket di Kanjuruhan

Seorang ibu tersebut mengaku jika anaknya yang berusia 10 tahun menjadi korban penganiayaan dan pemerkosaan. Mirisnya sang anak meregang nyawa dan hingga kini kasusnya seakan menguap. Polisi dituding tak mengurus kasus itu secara intens, yang pada akhirnya membuat orang tua almarhum korban curhat ke Hotman Paris.

"Jadi ada beberapa pertanyaan yang masih perlu kepastiannya. Pertama, vagina ada robek itu benar, sehingga dugaan pemerkosaan arahnya sangat kuat," ujar Hotman Paris usai mendengar curhatan kliennya, Sabtu.

"Kedua, ibunya sudah menunjukkan video rekaman dari dokter pertama kali merawat Osyan, di Rumah Sakit Kando Manado. Dari rekaman suaranya yang jelas mengatakan ada kerusakan pendarahan di otak. Sehingga menjadi pertanyaan," imbuh Hotman.

2. Pelajar tewas tenggelam di Kali Konto Jombang

Nur Huda (12), warga Dusun Semelo, Desa Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, ditemukan meninggal dunia di Sungai Konto, Sabtu (24/9/2022) dini hari. Korban sempat hilang saat mandi di sungai tersebut, Jumat (23/9/2022). Selanjutnya, jasad pelajar kelas 1 SMP ini dibawa ke rumah duka.

Baca Juga:Hotman Paris buka Kantor Hotman 911 di Surabaya, Langsung Didatangi Klien yang Anaknya Tewas karena Dugaan Penganiayaan

Dikutip dari Beritajatim.com, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang Syamsul Bahri menjelaskan, pada Jumat (23/9) sekitar jam 14.00 WIB, korban bersama beberapa temannya mandi di Sungai Konto Dusun Semela, Desa Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo.

Saat asyik berenang, tiba-tiba korban tenggelam dan menghilang ditelan arus sungai. Lalu teman korban pulang dan membawa pakaian Nur Huda. Mereka memberitahu keluarga korban. Selanjutnya, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke pemerintahan desa, lalu diteruskan ke Polsek Bandarkedungmulyo dan petugas BPBD Jombang.

Dari situ, BPBD Jombang menerjunkan tim guna melakukan pencarian. Namun hingga malam hari pencarian korban belum membuahkan hasil. Bahkan pencarian dihentikan pada Jumat pukul 21.00 WIB. Pada Sabtu (24/9/2022) sekitar pukul 02.30 WIB, seorang warga melihat jenazah mengapung di radius sekitar 700 meter dari titik akhir korban terlihat.

3. Air sungai di Jombang warnanya berubah merah

Warga Dusun Mojoranu, Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang, dikagetkan dengan perubahan warna air yang mengalir di sungai setempat, Jumat (23/9/2022). Air yang awalnya bening, mendadak berubah menjadi merah kecoklatan.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab berubahnya warna air tersebut. Ini merupakan kali kedua. Pasalnya, beberapa bulan lalu hal itu juga pernah terjadi. Bahkan air Sungai Mojoranu berubah warna menjadi merah darah.

Ahmad Basori (45), warga setempat, mengatakan, perubahan warna air itu terjadi sejak kemarin. Air yang awalnya bening, mendadak menjadi merah kecoklatan. Itu terjadi di sepanjang 1 kilometer. “Meski berubah warna, tapi tidak gatal di kulit. Saya tidak tahu apa yang menyebabkan air sungai ini berubah warna,” kata Basori seperti dikutip dari Beritajatim.com.

Kepala Desa (Kades) Tanggalrejo Dimas Wahyu Ramadhana membenarkan adanya feomena tersebut. Menurut Dimas air yang berubah warna itu sepanjang 1 kilometer. Memanjang dari arah timur ke barat. Namun demikian, Dimas belum mengetahui apa penyebab perubahan warna tersebut.

4. 4 Eks anggota Divisi Propam jalani pembinaan mental

Sebanyak empat orang mantan anggota Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) diwajibkan menjalani pembinaan mental kepribadian, kewajiban, keagamaan dan pengetahuan profesi selama satu bulan karena terbukti melanggar etik terkait penanganan kasus Brigadir J.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, di Jakarta, Sabtu, menjelaskan keempat mantan anggota Propam Polri itu terbukti melakukan pelanggaran, sehingga pembinaan mental diperlukan untuk memulihkan etikanya.

“Karena terbukti melakukan pelanggaran, pelanggaran dilakukan sebagian besar pelanggaran etika,” kata Dedi.

Keempat mantan anggota Div Propam Polri itu, yakni Briptu Sigid Mukti Hanggono mantan Banit Den A Ropaminal Divpopam, Iptu Januar Arifin mantan Pamin Den A Ropaminal DivPropam, Briptu, AKP Idham Fadilah mantan Panit II Unit III Den A Ropaminal Divpropram, dan Iptu Hardista Pramana Tampubolon mantan Panit I Unit 1 Den A Ropaminal Divpropam.

5. Ribuan buku nikah dibakar

Sejumlah 11.436 buku nikah yang ada di Kantor Kemenag Kota Blitar dibakar pada Jumat (23/9/2022). Langkah tersebut dilakukan lantaran buku nikah tersebut sudah kedaluwarsa.

Buku nikah kedaluwarsa yang dimusnahkan dengan cara dibakar oleh Kantor Kemenag Kota Blitar tersebut sebenarnya masih baru dan belum dipakai.

"Hari ini Kemenag Kota Blitar mengadakan pemusnahan buku nikah sebanyak 5.718 pasang, atau sebanyak 11.436 buku nikah," kata Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Blitar, Purnomo seperti dikutip Satukanal.com-jaringan Suara.com.

Ia mengatakan, pemusnahan buku nikah tersebut dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Kanwil Kemenag Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini