Begini Cara Pertolongan Pertama Bagi Orang Henti Jantung, IKA UNAIR Bagi Kiat-kiatnya

Penyakit jantung atau kardiovaskular masih menjadi ancaman dan menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan 18,7 juta kematian per tahun.

Muhammad Taufiq
Minggu, 25 September 2022 | 20:28 WIB
Begini Cara Pertolongan Pertama Bagi Orang Henti Jantung, IKA UNAIR Bagi Kiat-kiatnya
Peringatan hari Sehat Jantung Sedunia di Gedung Negara Grahadi Surabaya [Foto: Dok]

SuaraJatim.id - Penyakit jantung atau kardiovaskular masih menjadi ancaman dan menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan 18,7 juta kematian per tahun.

Satu dari 1000 orang berisiko mengalami serangan jantung dan sekitar 11 persen penderita berisiko meninggal. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa setidaknya 15 dari 1000 orang individu di Indonesia menderita penyakit jantung atau kardiovaskular.

Tidak hanya menyerang orang lanjut usia, penyakit kardiovaskular juga sering menyerang kelompok usia produktif, sehingga mortalitasnya menyebabkan beban ekonomi dan sosial terhadap masyarakat. Penyakit jantung memiliki banyak penyebab mulai dari kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi dan obesitas, hingga polusi udara.

Menurut Ketua Panitia Acara Agus Subagjo, bagi penderita penyakit jantung di Jatim sendiri terus meningkat. Sebab, melihat tren kebiasaan hidup manusia, milenial yang berisiko besar terkena penyakit jantung. Usianya yang banyak mengidap penyakit jantung saat ini usia produktif.

Baca Juga:Cegah Penyakit Jantung Koroner dengan Mengenal dan Mengontrol Faktor Resikonya

"Kalau dulu orang olahraga aktivitas fisik, sekarang pemuda-pemudi hanya duduk, main game, internetan, pesan makanan siap saji, ini kegiatan fisik membayakan ke depan. Saya kira ke depan sangat sulit untuk menurunkan penyakit jantung koroner. Sekarang trennya lebih muda, 35 tahun serangan jantung banyak, usia produktif," ujarnya.

Gubernur Khofifah saat menghadiri acara Peringatan Sehat Jantung Sedunia [Foto: Dok]
Gubernur Khofifah saat menghadiri acara Peringatan Sehat Jantung Sedunia [Foto: Dok]

Agus menjelaskan, faktor risiko paling berat terkena penyakit jantung ada beberapa. Seperti diabetes, hipertensi, rokok hingga kolesterol tinggi. Ia berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan, karena kunci sehat jantung adalah sehat.

"Menjaga gizi seimbang, jangan merokok, hindari atau kelola stres, teratur berolahraga, awasi tekanan darah. Hati-hati dengan tekanan darah tinggi, maka harus melakukan pemeriksaan secara berkala," ujarnya.

Dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia, Yayasan Jantung Indonesia bersama dengan Departemen/KSM Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unair-RSU dr Soetomo dan PERKI Cabang Surabaya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Ikatan Dokter Indonesia dan IKA Unair mengadakan acara World Heart Day/Indonesia Heart Bike 2022 yang diketuai oleh dr Agus Subagjo SpJP (K).

Peringatan di Gedung Negara Grahadi Surabaya tersebut sebagai bentuk upaya meningkatkan kesadaran akan hidup sehat dan pengetahuan akan kesehatan jantung. Agus yang hadir dalam acara itu menekankan, pertolongan pertama ketika terdapat orang henti jantung bukanlah memberikan minyak angin.

Baca Juga:Hati-hati! Rutin Konsumsi Minuman Berenergi, Bahaya untuk Jantung

Oleh karena itu, pihaknya juga memberikan edukasi pertolongan pertama henti jantung di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya.

"Pertolongan kalau orang jantungnya henti mendadak, jangan hanya dikasih minyak angin, nanti tidak tertolong. Makanya kita latih bagaimana melakukan kompresi mendadak atau pijat jantung dari luar," urainya.

Sementara itu Kepala Departemen Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSU dr Soetomo Surabaya, Profesor Yudi Her Oktaviono, menyampaikan peringatan Hari Jantung Sedunia merupakan salah satu bentuk dan cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk mengubah pola hidup, sehingga angka penyakit jantung menurun. Saya berharap kegiatan ini dapat kami adakan secara berkesinambungan ke depannya," kata Yudi.

Adapun tema Hari Jantung Sedunia 2022 adalah 'Use heart for every heart'. 'Use heart' yang berarti mengunakan jantung untuk berpikir, membuat keputusan yang tepat, bertindak dengan berani, membantu orang lain, dan terlibat dengan tujuan penting ini.

Wakil Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia, Novi Ariwibowo menambahkan, dalam peringatan Hari Jantung Sedunia di bulan September tiap tahunnya, Yayasan Jantung Indonesia Pusat tahun ini mengadakan kegiatan dengan tajuk Indonesia Heart Bike 2022.

"Jika dua tahun lalu kami mengadakannya secara virtual, tahun ini kami adakan secara hybrid dengan kick-off di delapan kota di Indonesia. Yaitu, Surabaya, Bandung, Denpasar, Malang, Makasar, Semarang, Medan, dan Jakarta," ujarnya.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa Hari Jantung Sedunia adalah cara paling ideal untuk menyoroti tentang masalah penyakit jantung dengan berpikir secara global dan bertindak secara lokal.

"Semua orang mulai dari pembuat kebijakan dan profesional kesehatan hingga seluruh lapisan masyarakat diundang untuk terlibat. Jadi, rayakan Hari Jantung Sedunia dengan rutin melakukan skrining kesehatan jantung dan mengubah pola hidup kita menjadi lebih sehat," tukasnya.

Selain gowes dan senam jantung, juga diadakan dan skrining kesehatan jantung oleh FK Unair serta pemeriksaan laboratorium gratis oleh Laboratorium Mitra Utama Jombang.

Selain itu, terdapat pelatihan bantuan hidup dasar yang dipandu oleh dokter-dokter spesialis jantung dari PERKI dan pembuluh darah kepada sekitar 200 orang peserta.

Peserta membentuk formasi hati (heart) dan juga angka 77 sebagai kado spesial bagi Hari Jadi ke-77 Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini