Hasil interogasi diketahui bahwa dua pasangan ini merupakan mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang. Mereka berasal dari Banyuwangi, Blitar dan satu dari daerah di Sulawesi.
"Dari dua tempat itu saya interogasi. Mereka melakukan perbuatan itu karena dirasa nyaman dan kurang penerangan mereka menganggap warga baru di Malang jadi cuek. Mereka menganggap ke Malang merasa bebas," kata Rahmat.