8 Dari Ratusan Aremania yang Tewas Dalam Tragedi Kanjuruhan Malang Warga Pasuruan

Para korban tragedi Kanjuruhan Malang tidak semuanya warga Malang. Mereka ada juga yang merupakan warga luar daerah. Ada yang dari Jombang, Jember dan Magetan.

Muhammad Taufiq
Senin, 03 Oktober 2022 | 09:39 WIB
8 Dari Ratusan Aremania yang Tewas Dalam Tragedi Kanjuruhan Malang Warga Pasuruan
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

SuaraJatim.id - Para korban tragedi Kanjuruhan Malang tidak semuanya warga Malang. Mereka ada juga yang merupakan warga luar daerah. Ada yang dari Jombang, Jember dan Magetan.

Kemudian, ada juga yang warga Pasuruan. Dari Pasuruan dikabarkan sebanyak 8 orang ikut menjadi korban dalam peristiwa yang mencoreng sepak bola Indonesia tersebut.

Delapan orang yang merupakan warga Kabupaten Pasuruan yakni Agus Riansyah Pratama Putra (20), warga Kelurahan/Kecamatan Purwosari. Kemudian Muhammad Rian Akbar (17), warga Desa Andonosari, Kecamatan Tutur.

Lalu Hendrik Gunawan (21), warga Dusun Sudimoro, Desa Pucangsari, Kecamatan Purwodadi. Mohammad Andre, warga Dusun Kedanten Wetan, Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji.

Baca Juga:Video Real Madrid dan Osasuna Berdoa untuk Aremania di Laga Pekan ke-7 Liga Spanyol

Pratiwi, warga Desa Sumberejo, Kecamatan Purwosari. Khusaini, warga Dusun Kedanten Wetan, Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji. Kemudian dua orang dari Kecamatan Rejoso yakni M Nizamudin (15) dan Hadi Nata.

"Saya ikut berduka atas musibah yang terjadi kemarin malam. Mudah-mudahan seluruh amal ibadah para supporter Aremania diterima oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Minggu (2/10/2022).

Gus Irsyad sapaan akrabnya juga mengatakan bahwa dirinya telah mengintruksikan para Camat. Hal ini dikarenakan untuk menginventarisir data para korban hingga benar-benar fix.

Selain para Camat, ia juga meminta Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD Bangil dan Direktur RSUD Grati untuk juga pro aktif. Guna memberikan pertolongan medis kepada para korban yang mengalami luka-luka secara maksimal. Serta memfasilitasi penjemputan terhadap jenazah para korban.

"Saya perintahkan semua Camat untuk update data sekaligus menginventarisir semua warganya yang menjadi korban kemarin malam. Baik yang meninggal dunia maupun luka-luka," katanya.

Baca Juga:Ratusan Nyawa Hilang di Stadion Kanjuruhan Malang, Fahri Hamzah: Berat Sekali Ujian Ini

"Harus update terus sampai betul-betul fix datanya. Untuk yang meninggal dunia saya minta petugas RSUD Bangil dan Grati untuk bisa memfasilitasi penjemputan, dan yang luka-luka segera diobati," ujarnya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini