SuaraJatim.id - Petugas investigas kantor Perpakakan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ( Jatim ), mengungkap tunggakan pajak pengusaha setempat mencapai angka Rp 2,3 miliar.
Pengusaha tersebut menunggak pajak sejak 2016 sialm. Tagihannya fantastis dan sampai sekarang belum dibayarkan. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ponorogo, Indra Priyadi, Jumat (14/10/2022).
"Kita tidak sebut identitasnya, namun memang ada wajib pajak (WP) yang merupakan seorang pengusaha, tidak membayar pajak hingga miliaran rupiah," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (13/10/2022).
Mencuatnya tunggakan pajak oknum pengusaha di Ponorogo ini berdasarkan hasil pemeriksaan dan invetigasi yang dilakukan oleh petugas perpajakan terkait dengan tunggakan pajak di bumi reog.
Baca Juga:Banjir Setengah Meter Tutup Akses Jalur Alternatif Ponorogo-Trenggalek
"Itu utang pajak dari hasil pemeriksaan tahun pajak 2016, SKP totalnya sekitar Rp 2,3 miliar," katanya.
KPP Pratama Ponorogo, kata Indra, sudah melakukan upaya persuasif supaya WP pajak tersebut membayar tunggakan pajaknya. Namun, upaya-upaya yang dilakukannya itu tidak direspon positif. WP tidak menggubris dan beralasan tidak mempunyai uang.
"Kita sudah melakukan mediasi, untuk menyicil dulu, tidak harus langsung melunasi. Tetapi ternyata WP-nya tidak kooperatif dengan tidak mau menyicil," katanya.
Proses pemeriksaan yang dilakukan pihak KPP Pratama Ponorogo menurut Indra sudah fair. Tahapannya sudah dilalui mulai dengan teguran lewat surat, hingga melakukan penyitaan, salah satunya dengan pemblokiran rekening bank.
"WP tetap tdiak mau, kemungkinan langkah selanjutnya yang akan kita lakukan yakni pencekalan," ungkap Indra.
Baca Juga:Kenalan Lewat MiChat Terus Ketemuan, Pemuda Cabuli Siswi SMA di Surabaya
Penyitaan dengan pemblokiran rekening nampaknya juga belum membuahkan hasil. Sebab, semua rekening yang diblokir saldonya kosong. Asetnya ternyata juga sudah untuk anggunan bank.
"Yang berhasil kita sita hanya sepeda motor. Untuk indikasi pemindahan aset, masih kita telusuri. Kita juga melakukan koordinasi dengan Kanwil untuk target penyelesaian masalah ini," katanya menambahkan.