Polri Diminta Adopsi Aturan FIFA Dalam Penerapan SOP Pengamanan Pertandingan Sepak Bola

Model pengamanan yang dilakukan TNI-Polri dalam Tragedi Kanjuruhan Malang menjadi sorotan publik, terutama para penggemar bola di tanah air.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 12:05 WIB
Polri Diminta Adopsi Aturan FIFA Dalam Penerapan SOP Pengamanan Pertandingan Sepak Bola
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

SuaraJatim.id - Model pengamanan yang dilakukan TNI-Polri dalam Tragedi Kanjuruhan Malang menjadi sorotan publik, terutama para penggemar bola di tanah air.

Pemerintah dan klub pun demikian. Mereka mendesak agar kepolisian berbenah agar tragedi yang merenggut nyawa 132 orang itu tidak terulang kembali dalam laga-laga mendatang.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menekankan hal itu. Menurut dia, paling penting dalam pertandingan sepak bola adalah model pengamanan oleh kepolisian.

Ia kemudian meminta Polri untuk mengadopsi aturan FIFA dalam proses pengamanan. Dalam waktu dekat FIFA akan datang ke Indonesia bertemu dengan Presiden Jokowi.

Baca Juga:Mahfud MD Siap Serahkan Laporan Hasil Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan ke Presiden Jokowi Hari Ini.

"Dari pihak Polri sekarang sedang merumuskan aturan SOP tentang pengamanan yang mengadopsi aturan FIFA, PSSI dan internal Polri sendiri," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (13/10/2022).

"Supaya itu nanti bisa menjadi pegangan seragam di seluruh Indonesia. Kemudian tentang sistem yang kita ketahui bahwa FIFA telah mengirim surat dengan 5 poin yang harus diperhatikan," katanya menambahkan.

Amali kemarin ke Kanjuruhan untuk meninjau kondisi stadion bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kamis, (13/10/2022). Dia mendampingi proses audit stadion sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Tentu tugas kami dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden yang memerintahkan untuk melakukan audit stadion untuk pertandingan dan kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3," kata Amali.

Amali menuturkan, pesan Presiden pada dirinya adalah evaluasi secara total sistem kelola sepak bola Indonesia. Dia sudah menggelar pertemuan dengan PSSI, seluruh klub Liga 1 dan suporter dari seluruh Indonesia.

Baca Juga:PSSI Sebut Datang ke Malang Bukti Iwan Bule Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan

"Minggu lalu kami sudah PSSI, klub klub sepakbola, bahkan suporter. Semua sepakat tragedi ini tidak boleh terulang lagi. Kami rumuskan khususnya peraturan sesuai UU," katanya.

"Suporter di dalam UU Keolahragaan yang baru itu ada hak dan kewajibannya. Kami rumuskan dan segera kami sosialisasikan. Kami meminta komitmen semua bagaimana menonton sepakbola yang nyaman, aman, tenang dan sebagainya," ujarnya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini