SuaraJatim.id - Ada peribahasa lama, "Lepas dari mulut harimau, masuk ke dalam mulut buaya." Ini agaknya pas menggambarkan nasib gadis asal Rembang Jawa Tengah berinisial RAS ini. Ia berniat bunuh diri meloncat dari atap masjid di Mojokerto kemarin, Minggu (30/10/2022).
Aksinya itu sempat menggegerkan warga di sekitar Masjid Makbadul Mutaqqin, Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Wanita muda berusia 21 tahun itu mengaku tertekan dengan persoalan hidup yang dialaminya, sampai ingin mengakhiri hidup di masjid itu.
Beruntung, aksi nekat wanita asal Desa Selopuro, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang itu bisa digagalkan petugas Polsek Mojosari dan warga sekitar. Hingga akhirnya, RAS pun berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke Mapolsek Mojosari oleh petugas.
Setelah hampir satu jam tutup mulut, RAS pun akhirnya buka suara ketika Kapolsek Mojosari Kompol Heru Purwandi mengajakna ngobrol dari hati ke hati. Dengan kondisi yang masih drop, wanita lajang itu menceritakan kisah pilunya, hingga membuatnya depresi dan hendak bunuh diri.
Baca Juga:Semen Gresik Raih Dua Penghargaan BUMN Awards dari The Iconomics
"Dia keluar dari rumah sekitar dua Minggu sebelumnya, ceritanya dia punya masalah dengan keluarganya. Korban mengaku mengalami kekerasan dalam keluarganya," ujar Kompol Heru, Selasa (01/11/2022).
Lantaran persoalan itu, RAS memutuskan pergi dari rumah tanpa tujuan. Saat di jalan, RAS kemudian bertemu dengan sejumlah anak punk. Karena tak tahu, ia pun kemudian bergabung dengan kelompok tersebut dan memutuskan pergi dari Kota Rembang.
"Korban pergi ke wilayah (Kabupaten) Kudus. Saat di sana, korban mengaku dipaksa melakukan hubungan badan (diperkosa) oleh anak punk itu dan ditinggalkan," ujarnya.
Pasca pemerkosaan itu, RAS mengaku sempat ditolong oleh beberapa warga di Kabupaten Kudus. Ia kemudian dinaikan bus menuju Surabaya atas permintaan RAS. Begitu tiba di Surabaya, RAS kembali kebingungan, hingga ia kemudian bertemu dengan sejumlah pengamen dan bergeser ke wilayah Kota Sidoarjo.
"Kata korban, dia kembali dipaksa untuk melakukan hubungan badan sama temannya yang dikenal di jalan. Karena itulah kemudian dia mengalami depresi," ungkap Kapolsek.
RAS yang sebelumnya mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kian depresi setelah dua kali menjadi korban pemerkosaan. Dengan putus asa, ia berjalan dari Kota Sidoarjo menuju ke Mojosari. Saat melintas di depan Masjid Makbadul Mutaqqin, ia kemudian masuk dan naik ke lantai 2.
"Korban dalam kondisi lapar, karena sejak Minggu (30/10) belum makan. Selain itu juga ia mengalami trauma takut dirinya hamil dan tidak berani pulang, sehingga putus asa dan ingin bunuh diri," kata Kapolsek.
Hingga akhirnya, sekira pukul 16.00 WIB RAS yang sudah kehilangan akal sehat, memilih mengakhiri hidup dengan lompat dari lantai dua masjid. Beruntung aksinya tersebut diketahui warga sekitar dan langsung dilaporkan polisi. Setelah melalui proses yang cukup lama, upaya bunuh diri itu berhasil digagalkan polisi.
RAS kemudian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis. Kapolsek menyatakan, saat ini RAS sudah dijemput pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Rembang. Setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinsos Kabupaten Mojokerto.
"Laporan yang sayang dapatkan kemarin malam sudah dijemput oleh pihak Dinsos Rembang untuk dilakukan perawatan lebih lanjut di sana, karena korban merupakan warga Kabupaten Rembang," tukas Kapolsek.
Kontributor : Zen Arivin