"Kami butuh kerja nyata pemerintah dalam mengatasi banjir yang setiap tahun merendam tanaman padi di wilayah Desa Sukorejo ini," katanya menambahkan.
Sementara itu, Khamim seorang anggota Poktan Widodo mengatakan bahwa banjir di Sukorejo berasal dari wilayah Desa Kunci, Kecamatan Dander. Menurutnya, aliran air dari Desa Kunci bisa dialihkan ke wilayah barat atau ke timur sehingga mengurangi banjir di area persawahan Desa Sukorejo.
"Jika tak ada action dari pemerintah maka petani akan merubah pola tanam. Kalau musim penghujan tidak tanam padi, tapi tanamnya di saat musim kemarau dengan sistem mengambil air bawah tanah atau sistem pompanisasi dengan memanfaatkan air bengawan," kata Khamim menandaskan.
Namun, jika ada perubahan pola tanam, maka petani membutuhkan bantuan pompanisasi dari pemerintah. "Hasil musyawarah ini akan kami kirim hari Senin 14 November 2022, semoga segera memperoleh tanggapan dari dinas atau instansi terkait," katanya.
Baca Juga:Gaduh Arisan Online Lagi, Bandar Bawa Kabur Uang Rp 1,3 Miliar di Bojonegoro