"Saya tidak pernah kecewa dengan yang lain-lain tapi ajudan istri saya tahu-tahu dipindah dan tidak pernah membicarakan dengan saya dulu, tahu-tahu digeser. Padahal Riana tidak mau digeser, dan itu sebetulnya masalah sepele," kata Rahmat.
Di akhir percakapan, Rahmat juga mengungkankan sang istri telah mengundurkan diri sebagai ketua TP-PKK Kabupaten Blitar. Belum diketahui pasti mengenai apa alasan Venina Santoso tersebut mundur dari jabatannya.
Sementara itu Bupati Blitar Rini Syarifah menjelaskan mutasi jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar ini merupakan hal yang biasa. Rini menerangkan mutasi ini sudah sesuai dengan prosedur dan persetujuan dari KAASN.
"Nunggu persetujuan KAASN dulunya jadi semua itu tidak semata-mata kita yang memberikan pengisian jabatan tapi yang melewati prosedur jabatan," ujarnya.
Selain itu, proses mutasi jabatan ini juga sudah didiskusikan terlebih dahulu dengan seluruh pihak. Mulai dari Sekda Kabupaten hingga Inspektorat.
"Ini sudah kami diskusikan lama dengan seluruh pejabat ada Pak Sekda, Inspektorat. Ini saya rasa hal biasa, mutasi jabatan di pemerintahan daerah," ujarnya.
Rini berharap semua pihak bisa menerima menjalankan tugas barunya dengan sungguh-sungguh. Sehingga pelayanan publik di Kabupaten Blitar bisa lebih baik lagi.