SuaraJatim.id - Seorang pria berinisial WMN (28) ditangkap kepolisian Tulungagung Jawa Timur ( Jatim ) dalam kasus penganiayaan. Pemuda itu tahan sebab aniaya calon istrinya.
Korban berinisial AS (21), warga Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan kabupaten setempat. Padahal, dua orang ini sedianya sebentar lagi menikah. Alhasil, calon mempelai pria itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Seperti disampaikan Kapolsek Rejotangan AKP Puji Hartanto, Sabtu (07/01/2023). Kasus ini mencuat beberapa hari jelang pernikahan WMN dan AS.
"Pelaku ini kami tangkap atas dasar pengaduan AS, calon istrinya. Mereka sempat bertengkar karena AS mendapati tersangka WMN ini mabuk, minum-minuman keras," katanya dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:Heboh Oknum Polisi Aniaya ODGJ, Polres Lembata Periksa 4 Saksi
Penganiayaan itu terjadi pada Selasa (3/1) sekitar pukul 20.30 WIB, di rumah WMN, Desa Sumberagung, Kecamatan Rejotangan. Saat itu, kata Puji, AS berniat menyambangi WMN untuk memastikan persiapan menjelang pernikahan mereka.
Namun sesampainya di rumah calon suaminya itu, WMN terlihat sedang teler, seperti orang mabuk. AS juga mencium bau alkohol cukup menyengat.
AS pun uring-uringan. Ia mengomel dan menanyai WMN apakah barusan minum-minuman keras. WMN sempat mengelak, namun AS tidak percaya begitu saja.
AS meminta calon suaminya itu untuk membuka mulut, dan ia pun mencium bau alkohol yang kuat.
Dalam situasi terpojok itu, WMN menjadi emosional, sehigga terjadi adu mulut antara keduanya.
Baca Juga:Sejumlah Oknum Polisi Dilaporkan Aniaya Orang Gangguan Jiwa, Kapolda NTT: Siap Saya Tindaklanjuti!
Pertengkaran pun berubah menjadi penganiayaan. WMN yang jengkel memukuli calon istrinya tersebut pada beberapa bagian tubuh, mulai kepala, lengan, perut, bokong, dan bahkan membantingnya ke lantai.
Atas penganiayaan tersebut, AS pun dilarikan oleh warga ke Puskesmas Rejotangan. "Korban mengalami luka parah dan menjalani rawat inap di Puskesmas Rejotangan," kata Anshori.
Setelah mendapatkan perawatan medis, kemudian AS didampingi keluarga segera membuat pengaduan penganiayaan tersebut ke Polsek Rejotangan.
Usai membuat laporan, korban kembali dirawat di Puskesmas Rejotangan lantaran korban belum sepenuhnya sembuh total.
Atas bukti yang ada, petugas kemudian menangkap pelaku dan ditetapkan sebagai tersangka dan kini pelaku mendekam di Mapolsek Rejotangan.
Atas kasusnya, pelaku dijerat Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman dua tahun delapan bulan. ANTARA