SuaraJatim.id - Sejak beberapa waktu lalu warga Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ( Jatim ) ketar-ketir dengan tanah tempat mereka tinggal.
Tiba-tiba saja, tanah tempat tinggal mereka merekah. Rekahan-rekahan itu muncul di sejumlah lokasi hingga akhirnya menyebabkan ratusan warga di daerah itu mengungsi.
Rekahan tanah ini muncul di sejumlah titik dengan skala cukup luas di sekitar permukiman. Peristiwa ini muncul sejak 14 Februari 2023 lalu dan kondisinya kian parah seiiring dengan turunya hujan.
Hal ini disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ponorogo, Surono. "Retakan tanah muncul sejak 14 Februari lalu. Namun kini kondisinya kian parah seiring hujan deras yang mengguyur wilayah ini beberapa hari terakhir."
Baca Juga:Diguyur Hujan Lebat, Jembatan di Ponorogo Ambles
Warga yang mengungsi sementara di tampung di Balai Desa Tumpuk. Sebagian lagi menumpang di rumah sanak-saudara ataupun kerabat dekat yang rumahnya berada di zona aman.
Tak ada korban jiwa. Namun puluhan rumah dilaporkan rusak seiring rekahan tanah yang semakin melebar dan membuat struktur pondasi rumah warga ikut bergeser.
Lokasi pemukiman yang ada di sekitar kawasan perbukitan membuat retakan semakin lama semakin membesar, sehingga dinilai membahayakan warga setempat. "Ada puluhan titik retakan, lebarnya mulai 10 centimeter sampai 30 centimeter sebagian juga ambles," kata Surono.
Saat ini, BPBD Ponorogo sudah menerjunkan relawan dan TRC dibantu jajaran Dinas Sosial untuk membantu mencukupi kebutuhan para pengungsi.
Selain itu Puskesmas Sawoo juga telah memeriksa kesehatan pengungsi yang juga terdiri dari anak anak, lansia hingga ibu hamil tersebut.
Baca Juga:Hujan Deras, Puluhan Rumah di Ponorogo Rusak Parah Akibat Tanah Amblas
"Kami sudah koordinasi dengan dinsos dalam mendirikan dapur umum. Juga kesehatan dari dinkes ada perawat dan dokter," katanya.
Sementara menunggu cuaca cerah dan dirasa memungkinkan, BPBD bersama pemerintah desa menutup akses jalan menuju pemukiman yang terdampak untuk mengantisipasi pergerakan tanah susulan yang membahayakan warga.
"cuaca ekstrem, selalu waspada masyarakat di pengungsian bersabar menunggu kabar lebih lanjut terkait kajian retakan dari PVMBG," katanya.