SuaraJatim.id - Jumat Agung di Gereja St Mikael Surabaya berjalan cukup khidmat. Beberapa pemuda menggelar visualisasi Jalan Salib di area gereja.
Visualisasi Jalan Salib sendiri, merupakan prosesi gambaran kesengsaraan Yesus hingga wafat disalib. Romo Paroki Gereja St Mikael, Joko SDB mengatakan acara ini selama dua tahun tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19. Para jemaat antusias karena akhirnya bisa datang lagi ke gereja merayakan Jumat Agung.
"Kami senang sekali anak-anak muda ini berinisiatif untuk mengadakan kembali. Kami pertimbangkan baik-baik, akhirnya kami putuskan silakan dijalankan, untuk membantu umat beriman, bisa merasakan penderitaan Tuhan Yesus yang mau menebus kami semua," kata Romo Joko SDB kepada wartawan di Gereja St Mikael Surabaya, Jumat (7/4/2023).
Sejumlah pemuda dari Gereja St Mikael ini telah menyiapkan selama visualisasi jalan salib itu selama dua bulan. Menurut Joko, hasilnya cukup bisa membangkitkan umat agar selalu bertobat dan saling mengampuni dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:Jokowi ke Umat Kristiani: Selamat Merayakan Jumat Agung 2023
"Seluruh proses ini membantu membangunkan kesadaran umat akan penderitaan Tuhan kami," ujar Joko
Romo Joko SDB juga memberikan pesan Paskah tahun ini, agar seluruh umat bisa bersatu, menjadi gereja rumah tangga, saling mencintai dan saling mengasihi.
Untuk diketahui, Visualisasi jalan salib merupakan prosesi yang menggambarkan kesengsaraan Yesus hingga wafat. Itu sebagai rangkaian Tri Hari Suci Paskah.
Berbeda halnya di Gereja Bethany Nginden Surabaya, di sana hanya dilakukan pujian dan penyembahan, dalam rangkaian Paskah tahun ini.
Sekretaris Umum Sinode Gereja Bethany Indonesia Surabaya, Ronny Djaja Sanjata menjelaskan, bahwa paskah tahun ini adalah pertama kalinya di Gereja Bethany Surabaya.
Baca Juga:Puluhan Ribu Umat Katolik Penuhi Gereja Katedral Denpasar di Hari Jumat Agung
"Ini pertama kalinya setelah pandemi. Saat ini ada sebanyak 25-28 ribu jemaah, yang mengikuti, bukan perhitungan langsung, tapi melalui pengamatan dari jemaat yang datang," ujar Ronny.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa