SuaraJatim.id - Dinkes mendeteksi temuan 7 kasus suspek antraks di wilayahnya. Pasien yang terindikasi terkena penyakit dari hewan tersebut memiliki ciri-ciri sama.
Pasien yang terindikasi terkena antraks satu berasal dari Kecamatan Kebonagung dan enam di antaranya dari Desa Tinatar, Kecamatan Punung.
Mereka mempunyai ciri, yani luka koreng dengan disertai demam. Sampel enam pasien telah dikirimkan ke laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk diteliti.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pacitan dr Daru Mustikoaji menyampaikan hasilnya telah keluar. "Semua sudah sembuh. Hasilnya baru saja negatif," ujaarnya dikutip dari TIMES Indonesia, Rabu (12/7/2023).
Baca Juga:Selain Anthrax, Berikut Ini 4 Macam Penyakit yang Dapat Menyerang Sapi
Satu orang yang terindikasi antraks di Kecamatan Kebunagung juga telah dinyatakan sembuh pada Juni 2023.
Dia menyampaikan, temuan kasus suspek antraks di Pacitan berawal dari laporan adanya pasien yang berobat ke puskesmas. Pasien tersebut mengeluhkan mengalami penyakit kulit sudah dua minggu.
Curiga, dinkes kemudian melakukan pemeriksaan epidemiologi. "Karena mengarah ke antraks, dilakukan penelitian epidemiologi. Ketemu lima orang lainnya dengan luka sejenis," katanya.
Setelah ditelusuri kembali, enam orang tersebut berprofesi sebagai petani yang intensif dengan ternak. Dugaan sementara, mereka memiliki riwayat kontak dengan hewan mati akibat antraks.
"Dari peternakan. Ada kematian hewan sebelumnya. Rata-rata ada riwayat pegang dan berdekatan," kata Daru.
Baca Juga:Cegah Penyebaran Antraks, Kemenkes Koordinasi dengan Kementan: kalau Ada Bakteri Harus Dibakar