Disinggung Megawati Soekarnoputri Mengenai Jalan Politik, Khofifah: Beliau Sedang Cerita Demokrasi

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung jalan politik Khofifah Indar Parawansa saat kunjungan ke Surabaya.

Baehaqi Almutoif
Kamis, 27 Juli 2023 | 18:05 WIB
Disinggung Megawati Soekarnoputri Mengenai Jalan Politik, Khofifah: Beliau Sedang Cerita Demokrasi
Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa mengamati salah satu jenis mangrove di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Rabu (26/7/2023). [ANTARA/HO-Pemkot Surabaya]

SuaraJatim.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung Khofifah Indar Parawansa dalam pidatonya saat peresmian Kebun Raya Mangrove, di wilayah Gunung Anyar, Rabu (26/7/2023).

Megawati sempat mengaku sudah berteman lama dengan Gubernur Jawa Timur itu. Namun,
dia tidak akan pernah mengatur jalan politik Khofifah. Karena menurutnya, mantan Menteri Sosial itu berhak menentukan arah politiknya sendiri.

“Kayak Mbak Khofifah, saya temenan sama dia. Saya dengar kan, mau jadi gini mau jadi gini. Yo karepe (ya terserah) Mbak Khofifah. Tanya saja apakah saya pernah telepon?,” ungkap mantan presiden RI ke-5 itu.

Saat ini, Khofifah memang digadang sebagai figur yang akan menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.

Baca Juga:Tokoh-Tokoh Perempuan di Bursa Cawapres 2024, Penerus Megawati?

Khofifah dalam kesempatan di Surabaya tidak mau menanggapi pernyataan Megawati. Dirinya menilai, pernyataan tersebut hanya konteks bicara tentang demokrasi.

“Beliau itu loh sedang bercerita apa itu demokrasi,” katanya saat ditemui awak media di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (27/7/2023).

Ketua Muslimat NU itu mengaku, sudah lama punya kedekatan dengan Megawati. Tepatnya sejak era Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid. Saat itu Megawati merupakan Wakil Presiden. Sementara itu, Khofifah kerap diminta sebagai juru ketik Gus Dur dalam berbagai pertemuan.

“Kalau ada pertemuan tokoh nasional tidak boleh bawa staf. Tapi Gus Dur butuh, saya yang mengawal Gus Dur. Kebetulan saya yang bisa ngetik. Saya waktu itu, di 1999, sudah bawa laptop,” tambahnya.

Terkait dengan langkah politiknya tahun depan, gubernur kelahiran Surabaya ini pun tak mau banyak bicara. Dia lebih memilih fokus menuntaskan pekerjaannya saat ini. Yakni memimpin Jatim.

“Aku iki pokoke tak kerjo (saya ini pokoknya mau kerja) sebaik-baiknya,” tegasnya.

Baca Juga:Menolak Lupa, Megawati Sebut Kerusuhan 27 Juli 1996 Bukan Peristiwa Biasa

Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini