Ibu dan Anak di Jember Diduga Kabur dari Rumah, Kondisinya Lemah Butuh Penanganan Medis

Seorang ibu bersama dengan anaknya ditemukan warga dalam kondisi memperihatinkan di kawasan Jatian, Jember.

Baehaqi Almutoif
Rabu, 18 Oktober 2023 | 18:15 WIB
Ibu dan Anak di Jember Diduga Kabur dari Rumah, Kondisinya Lemah Butuh Penanganan Medis
Ilustrasi ibu dan anak (unsplash/liv bruce)

SuaraJatim.id - Seorang ibu bersama dengan anaknya ditemukan warga dalam kondisi memperihatinkan sedang beristirahat di sebuah masjid di kawasan Jatian, Jember.

Keduanya sempat ditampung di salah satu rumah warga, sebelum akhirnya mendapat perawatan di Puskesmas Rambipuji.

Informasinya, ibu bernama Sumiyam asal Kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah dan anaknya berinisial DK itu kabur dari rumah suami sirinya berinisial SB, warga Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Keduanya diduga merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kondisi bocah DK berusia 6 tahun memperihatinkan saat ditampung warga. Bocah itu tidak bisa menerima asupan makanan. Semua yang masuk selalu keluar lagi karena mual dan muntah.

Baca Juga:Momen Anggota Polsek Cilacap Tidak Hafal Pancasila Viral, Berujung Sorakan Emak-emak

Dilansir dari Suarajatimpost.com--jaringan Suara.com, ibu dan anak tersebut diduga ingin pulang ke Cilacap.

"Infonya ada persoalan keluarga, ibu dan anak ini kabur dari rumah dan sampai di Terminal Tawangalun untuk naik bus. Maksudnya mau pulang ke Cilacap, kota asal ibunya," kata perawat Puskesmas Rambipuji Nuryanti Wulandari, Selasa (17/10/2023).

Namun, karena mungkin tidak membawa cukup uang untuk naik bus, ibu dan anak tersebut diminta turun di sekitar lapangan Kecamatan Rambipuji.

"Kemudian ibu dan anak ini berjalan sampai ke daerah Jatian dan kemudian beristirahat di masjid dekat sana. Saat di sana ditemui warga sekitar kemudian dibantu dan selama kurang lebih 3-4 hari dibantu serta ditampung warga," jelasnya.

Warga dibantu relawan kemudian membawa anak berinisial DK itu ke Puskesmas Rambipuji karena kondisinya yang terus melemah. "Datang sekitar pukul 16.45 WIB, dengan kondisi diare, muntah kalau makan, dan kondisinya lemah seperti lumpuh layu. Sehingga kita memberikan bantuan untuk penanganan medis," katanya.

Baca Juga:Janda 4 Kali, Nikita Mirzani Sebut Dirinya Tipe Istri Nurut Suami Meski Dipukuli Pilih Diam

Pihak Puskesmas telah memberikan penanganan medis. Akan tetapi, karena kondisinya mengkhawatirkan, maka bocah 6 tahun tersebut dirujuk ke RSD dr. Soebandi Jember.

"Sekarang masih proses administrasi, kami juga dikabari dari Dinsos Jember akan memberikan bantuan untuk anak dan ibunya ini. Perlu kami tambahkan, untuk kondisi ibunya depresi dan juga butuh penanganan medis. Tapi untuk memastikan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit," tuturnya.

Ketua Relawan Ben Seromben Indonesia Maya Cendrawasih mengatakan, bocah 6 tahun tersebut telah mendapat penanganan medis. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Jember.

"Suaminya SB sudah menghubungi kami tadi via telepon. Dari persoalan yang dialami bocah dan ibunya ini menikah secara siri. Sehingga ada persoalan Adminduk terkait identitas si ibu dan anaknya. Kalau suaminya mengatakan masih belum mengurus soal adminduk istri dan anaknya. Bocah malang ini juga belum punya NIK," kata Maya.

Ia juga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kependudukan (Dispenduk) Jember untuk penanganan administrasinya.

"Untuk persoalan Adminduk, karena statusnya istri siri jadi e-KTPnya si ibu masih berstatus belum menikah. Anaknya juga belum punya identitas jelas dari Dispenduk," imbuhnya.

Sementara itu, Kadinsos Jember Ahmad Helmi Lukman mengaku telah mendapatkan informasi mengenai kasus ibu dan anak tersebut. Pihaknya juga sudah mengecek langsung ke Puskesmas.

Lukman memastikan, rumah sakit akan melakukan pemeriksaan terkait kondisi fisik dan kesehatan ibu-anak tersebut.

"Nanti setelah penanganan medis, selanjutnya akan kami upayakan pemulangan ke Cilacap ataupun penanganan apa yang dibutuhkan lainnya. Berkoordinasi dengan OPD terkait. Karena yang saya dengar ada persoalan Adminduk juga," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini