SuaraJatim.id - Penetapan tersangka Achsanul Qosasi oleh Kejagung terkait kasus korupsi Menara BTS Kominfo mengejutkan banyak pihak.
Beberapa mempertanyakan nasib Madura United. Achsanul Qosasi diketahui merupakan pemilik klub sepak bola asal Pamekasan tersebut.
Isu Madura United 'kehabisan bensin' pun muncul usai sang presiden ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, kabar tersebut disanggah manajemen. Manajer Madura United FC, Umar Wachdin memastikan semua berjalan baik-baik saja.
Dia juga menepis isu tidak bertanggung jawab yang menyebut adanya tunggakan gaji. “Kabar penunggakan gaji itu tidak benar,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Senin (6/11/2023).
Umar Wachdin menyebut gaji Bulan November 2023 telah dibayarkan kepada para pemain.
“Selama ini gaji pemain, pelatih, staf pelatih hingga ofisial tidak pernah ada yang namanya penunggakan. Per Sabtu (4/11/2023) kemarin, kami sudah membayarkan gaji untuk November 2023,” katanya.
Pihaknya mengungkapkan, timnya berkomitmen untuk tetap menjalankan tanggung jawab kepada para pemain dan official menyelesaikan kontrak.
“Alhamdulillah Madura United istiqamah, tidak pernah menunggak gaji,” tandasnya.
Baca Juga:Saat Bos Madura United Achsanul Qosasi Jadi Tersangka Korupsi BTS 4G
Kejagung baru saja menetapkan Achsanul Qosasi sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi proyek menara base transceiver station (BTS) 4G.
Presiden klub sepak bola Madura United itu pun resmi ditahan pada Jumat (3/11/2023).