SuaraJatim.id - Jelang melawan Maroko, Timnas Indonesia U-17 tak mau lengah dan tetap ngotot menang agar bisa lolos ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023.
Menurut pelatih Timnas Indonesia U17, Bima Sakti, anak didiknya sudah siap tempur melawan Maroko, terlebih lagi tidak ada yang cidera dari mereka.
"Kita sudah dua hari kemarin dan hari ini Alhamdulilah pemain sudah siap, dan tidak ada yang cedera. Siapapun yang dipercaya besok akan tampil 100 persen demi mengamankan kita untuk lolos ke fase berikutnya," ujar Bima Sakti saat latihan di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Rabu (15/11/2023).
Ditanya perihal performa Amar Brkic, Bima Sakti masih memaklumi performa pemain naturalisasi tersebut tak kunjung membaik, karena adaptasi dari Eropa ke Asia Tenggara.
Baca Juga:Penjualan Merchandise Piala Dunia U-17 di Surabaya Meroket
"Kondisinya kita harus memaklumi karena dia datang dari Eropa, beda dengan pemain yang lain yang sudah terbiasa. Amar juga tidak tinggal di Indonesia, jadi saya pikir memang butuh adaptasi dan kita bisa lihat sama-sama kemarin 20 menit, paling paham setelah itu memang panas," bela Bima Sakti.
Amar Brkic belum sekalipun dipasangkan sebagai pemain inti di Piala Dunia U-17. Sang pemain masuk sebagai pengganti.
Bima Sakti masih melihat lebih dulu mengenai peforma Amar Brkic di sesi latihan. "Kita lihat latihan terakhir nanti semoga dia bisa," jelasnya.
Terlepas dari peforma Amar Brkic yang tak kunjung membaik, Bima Sakti lebih fokus menyiapkan para pemain menghadapi pertandingan krusial melawan Maroko.
"Kita tadi panjang meeting bersama pemain dari jam setengah 11 sampai jam 12 membahas semua tentang pertandingan kemarin melawan panama koreksi banyak sekali kemudian evaluasi juga ada," ungkapnya.
Baca Juga:Militan! Katon Gowes dari Temanggung ke Surabaya Demi Timnas U-17, Tampil Nyentrik di Stadion
Bima juga menekankan pada para punggawa Garuda Muda, agar tetap waspada pada taktik Maroko.
"Kita bahas juga kekuatan Maroko, dan kita lihat kalau Maroko juga tim bagus, kita tidak boleh menganggap Maroko di bawah Ekuador atau Panama. Mereka semua sama," jelas Bima.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa