Duhh! Viral Video Anak SD di Banyuwangi Dikeroyok Temannya

Viral video di media sosial memperlihatkan seorang siswa sekolah dasar (SD) di Banyuwangi menjadi korban perundungan atau bullying pengeroyokan.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 21 November 2023 | 23:10 WIB
Duhh! Viral Video Anak SD di Banyuwangi Dikeroyok Temannya
Ilustrasi bullying atau perundungan. (Antara)

SuaraJatim.id - Viral video di media sosial memperlihatkan seorang siswa sekolah dasar (SD) menjadi korban perundungan atau bullying pengeroyokan. Aksi tersebut diduga terjadi di salah satu sekolahan yang ada di Banyuwangi.

Video tersebut dibagikan akun @Zivana SiLvie. Diduga peristiwanya terjadi di area sekolah.

“Seandainya ini terjadi sama ank kalian.. apa yg kalian lakukan...... Sak Iki gk onk jamane senyap²an . Opo mene onk buktine,” tulis keterangan dalam video unggahan tersebut.

Tampak dalam video berdurasi 48 detik tersebut memperlihatkan seorang siswa dirundung kemudian dikeroyok. Terlihat sempat terjadi baku hantam hingga korban tersungkur ke lantai. Wajah siswa tersebut meringis kesakitan.

Baca Juga:Kronologi KA Probowangi Tabrak Elf yang Sebabkan 11 Orang Tewas, Kereta Sempat Berhenti

Diketahui pemilik akun tersebut bernama Silvi. Sementara itu, korbannya merupakan keponakannya.

Disadur dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Silvi menyebut aksi bullying tersebut terjadi di salah satu satu sekolah dasar di Banyuwangi. “Itu kejadiannya tadi siang,” katanya, Selasa (21/11/2023).

Dia menyebut keponakannya tersebut sampai mengalami memar di perut. “Kata gurunya (rekaman) gak boleh disebar, tapi saya gak terima. Itu keponakan saya, satu-satunya, anak almarhum kakak saya,” kata Silvi.

Silvi mengaku akan mendatangi sekolahan untuk meminta pertanggungjawaban dari guru dan kepala sekolah, Rabu (22/11/2023).

Harusnya sekolah bisa menjaga siswa-siswanya. Silvi mengaku kasihan terhadap keponakannya tersebut yang yatim piatu.

Baca Juga:Beda Kaus Perguruan Silat, 2 Pemuda di Madiun Dikeroyok

“Kejadian seperti ini jangan sampai terjadi lagi. Kelas kok dibiarkan kosong tanpa ada pengawasan guru. Guru dan kepala sekolah harus bertanggung jawab,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini