Secara khusus, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Kabupaten Tuban memiliki inovasi yang luar biasa terkait uji coba pupuk dengan komposisi pupuk organik lebih maksimal. Petani di Tuban adalah gambaran petani di Jawa Timur yang tangguh. Ia mengungkapkan bahwa di beberapa titik perbandingan penggunaan pupuk organik dan kimia sudah 4 banding 1.
"Jadi 20% saja pupuk kimia, 80% sudah pupuk organik dengan posisi seperti itu produksinya bisa mencapai 9 ton per ha bahkan sempat 12 ton per ha. Itu artinya operasional cost juga berkurang tapi produktivitasnya meningkat," ucapnya.
"Ini keren sekali, bisa dijadikan referensi. Tidak hanya di Kabupaten Tuban tapi juga di daerah lain di Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyinggung tentang lelang pasca panen yang dilakukan di lahan panen di Kabupaten Tuban. Menurutnya hal ini akan berdampak positif pada harga GKP.
Baca Juga:Hari Jadi Jatim ke-78, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bawa Semangat Jer Basuki Mawa Beya
"Menurut saya, yang sangat advance adalah lelang pasca panen, jadi GKP itu langsung di lelang dan itu saya saksikan sendiri dua minggu lalu di Rengel tadi saya sampaikan ke Pak Menteri Pertanian Bagaimana lelang GKP di lahan area-area yang dekat dengan lahan panen keren sekali," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa untuk mengatasi kekeringan perlu dilakukan pemetaan terkait kebutuhan rumah pompa sehingga bisa mengantisipasi mundurnya masa tanam akibat kekeringan. Ia mengatakan telah melakukan diskusi bersama Menteri Pertanian terkait kebutuhan rumah pompa.
"Jadi bukan hanya pompa air, tapi rumah pompa karena ini sustainability harus lebih terjaga," pungkasnya.
Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga menyampaikan, giat percepatan tanam akan didorong ke seluruh wilayah Jawa Timur. Upaya ini sangat tepat mengingat kondisi pangan dunia membutuhkan perhatian khusus karena dampak El Nino. Gerakan percepatan tanam ini sangat penting untuk menjaga agar produksi tersedia bagi masyarakat Jawa Timur dan juga untuk menopang provinsi-provinsi lain di luar Jawa Timur.
“Hadirnya Bapak Menteri Pertanian dan seluruh jajarannya di Jawa Timur akan melakukan upaya khusus guna mengakselerasi peningkatan produksi padi dan jagung dan kita dukung penuh. Kita semua tidak bisa berjalan sendiri, dan perlu melakukan kolaborasi dan menjalankan aksi bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan," jelas Gubernur Khofifah.
Baca Juga:Jatim Fest 2023, Gubernur Khofifah Optimistis Event Ini Jadi Penguat Pelaku UMKM Naik Kelas
Sementara itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan kekagumannya kepada Gubernur Khofifah yang telah mampu membawa Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi pangan tertinggi di Indonesia. Ia menyebut Gubernur Khofifah memiliki kreativitas tinggi terbukti Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi beras, jagung, daging sapi tertinggi di Indonesia.