Prabowo vs Anies vs Ganjar: Debat Panas Soal Laut Cina Selatan, Begini Awal Mulanya

Lantas seperti apa awal mula konflik Laut Cina Selatan?

Galih Prasetyo
Senin, 08 Januari 2024 | 10:27 WIB
Prabowo vs Anies vs Ganjar: Debat Panas Soal Laut Cina Selatan, Begini Awal Mulanya
Suasana Ketiga Calon Presiden (Capres) saling beradu gagasan saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJatim.id - Persoalan konflik laut Cina Selatan jadi salah satu materi debat panas antar capres di debat Pilpres 2024 yang berlangsung kemarin, Minggu (7/1) di Istora Senayan, Jakarta.

Ketiga capres, Anies, Prabowo dan Ganjar saling lempar argumen mengenai masalah laut Cina Selatan. Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia wajib memiliki pertahanan yang kuat untuk hadapi konflik ini.

"Jadi keadaan Laut China Selatan menggaris bawahi kita perlu kekuatan pertahan yang kuat, kita perlu platform untuk patroli, kita perlu satelit, kita perlu banyak sekali, dan untuk itu pertahanan perlu kita bangun," kata Prabowo.

Jawaban Prabowo itu sebagai respon pernyataan Ganjar yang tawarkan tiga solusi untuk menyelesaikan konflik di Laut China Selatan.

Baca Juga:Di-Gas Anies Soal Lahan Pribadi, Reaksi Prabowo Jadi Viral: Kalo Bicara Fakta Gak Mungkin Dia Emosi!

"Usulan kami sangat jelas dan clear apa itu kesepakatan sementara, mendorong, dan inisiatif agar kita menghindari sesuatu yang tidak kita inginkan," kata Ganjar menjawab pertanyaan panelis terkait geopolitik Laut China Selatan.

Sementara Anies, mengatakan Indonesia harus memimpin negara-negara ASEAN untuk menghadapi ancaman konflik multinasional di kawasan Laut Cina Selatan.

"Jawaban Pak Ganjar tidak ada satu kata pun menyebut kata ASEAN, padahal kata kuncinya dalam penyelesaian itu adalah ASEAN, dan Indonesia negara terbesar di ASEAN, pendiri ASEAN," kata Anies.

Lantas seperti apa awal mula konflik Laut Cina Selatan?

Kawasan Laut China Selatan meliputi perairan dan daratan dari gugusan kepulauan dua pulau besar, yakni Spratly dan Paracels, serta bantaran Sungai Macclesfield dan Karang Scarborough yang terbentang luas dari negara Singapura yang dimulai dari Selat Malaka sampai ke Selat Taiwan.

Baca Juga:Siti Rodiah Juru Bahasa Isyarat Debat Pilpres 2024 yang Viral: Ekspresif, Energic, Dia Pemenangnya!

Mengutip dari buku berjudul 'KONFLIK LAUT CHINA SELATAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KAWASAN' yang ditertibkan P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika menyebut bahwa sudah sejak lama bentangan laut Cina Selatan jadi konflik antar negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini