SuaraJatim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk pertama kalinya mengadakan pencoblosan di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan bahwa para disabilitas dan juga penghuni Liponsos Keputih Surabaya mempunyai hak yang sama dengan warga Indonesia lainnya.
"Untuk seluruh warganya, terkhusus untuk warga disabilitas apapun, pemerintah memberi penghormatan hak pilih kepada mereka. Kami juga memaknai itu bahwa pemerintah mencintai mereka, maka hari ini kita lakukan pemilu dengan penuh cinta untuk Indonesia," ujar Anna, Rabu (14/2/2024).
Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Liponsos Keputih Surabaya terbagi menjadi dua, yakni khusus dan Reguler.
Baca Juga:Khofifah dan Keluarga Nyoblos di Surabaya, Optimistis Prabowo-Gibran Menang
"Yang 54 ada 222, 901 (duduk tps 55) ada 198, sisanya di 53 di luar diantar pak ustad tadi masih di Keputih Tegal," jelasnya.
Hampir semua penghuni Liponsos Keputih mendapatkan haknya untuk memilih.
"Bahwa tugas kami di Liponsos beserta seluruh staf kami, memastikan hari ini kegiatan pemungutan suara berjalan lancar. Sebenarnya tidak ada perbedaan dengan masyarakat di luar jadi kami memastikan mereka datang di TPS dan memberikan suaranya," kata Anna.
Dia menyampaikan hampir semua penghuni Liponsos mendapatkan pendampingan saat menyalurkan hak suaranya.
"Jadi di dampingi oleh pendamping dan antre sesuai nomornya, lalu diberikan penjelasan di TPS bagaimana cara memilih nya lalu mereka melakukan hak pilih nya sendiri," terangnya.
Baca Juga:Horor! Nyoblos di Tempat Ini bak Masuk Rumah Hantu
TPS Liponsos mengangkat tema Valentine dengan desain bernuansa merah muda. "Karena bertepatan juga dengan hari valentine maka kami beri tema pemilu dengan penuh cinta di liponsos untuk Indonesia," ungkap Anna.
Di TPS yang berada di Liponsos Keputih Surabaya, sebanyak 586 DPT. Namun, hanya 476 DPT yang siap, dikarenakan banyak yang sudah diambil oleh pihak keluarga dan beberapa lainnya kondisi kejiwaannya belum stabil.
"Yang pasti effort dari teman-teman KPPS lebih besar, karena yang dihadapi ini teman-teman disabilitas mental dan daya tangkap mereka berbeda-beda," tandasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa