SuaraJatim.id - Entah apa yang ada di pikiran Nalik Sugiono (46) warga Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Dia tega menembak anak tirinya menggunakan senapan angin.
Kasus ini sudah lama, namun baru terungkap beberapa waktu lalu. Informasi yang didapat, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (1/2/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
Saat itu, korban berinisial JF (15) hendak pulang ke rumahnya, namun diikuti anjing di belakangnya.
JF yang tahu ayahnya tidak suka dengan anjing, kemudian berinisiatif mengikatnya di tempat jauh dari rumah. Namun, perbuatan korban tersebut justru membuat ayah tirinya itu tidak senang.
Baca Juga:Update Banjir Jatim: 5 Daerah Terendam, Berikut Daftarnya
Pelaku menampar JF di bagian kepala. Korban kemudian lari ke lapangan yang kemudian dikejar oleh sang ayah.
“Saat lari itu, ayah bawa senjata angin dan mengisi pelurunya. Jaraknya sekitar empat meter waktu ditembak di lapangan. Kena di kaki kanan bagian paha,” ujar JF dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Jumat (16/2/2024).
Mengetahui anaknya terluka, ibu kandung korban kemudian membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Korban sempat berganti tiga rumah sakit hingga akhirnya dioperasi. Pertama, JF dibawa ke Rumah Sakit Sahabat, kemudian berpindah ke Rumah Sakit Abyaksa, dan terakhir RSUD Bangil.
“Bolak-balik ganti rumah sakit karena nggak bisa mengeluarkan peluru yang ada di kakinya. Kemudian saat di RSUD Bangil baru dioperasi untuk dikeluarkan pelurunya,” kata saudara korban, Wiwin Nisak.
Baca Juga:Banjir Bandang Sapu Air Terjun Madakaripura, 6 Desa di Probolinggo dan Pasuruan Terancam Krisis Air
Kuasa hukum korban Eko Handoko mengatakan, pihaknya ingin kepolisian segera mengamankan pelaku. “Kami menginginkan pelaku tersebut dihukum dengan hukuman yang setimpal. Karena korban sering mengalami kekerasan secara fisik dan akhirnya hingga saat ini,” kata Eko.
Kendati demikian, dia menyebut saat ini ayah tiri korban beserta ibu kandungnya melarikan diri.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Ahmad Doni Meidianto mengaku tengah mendalami kasus tersebut. “Ya benar kami sedang memproses laporan tersebut,” jelasnya singkat.