Eri-Armuji bak Mendadak Rujuk di Pilwali Surabaya, Seperti 'dikawin Paksakan'

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya masih memunculkan satu pasangan nama, Eri Cahyadi-Armuji.

Baehaqi Almutoif
Jum'at, 31 Mei 2024 | 16:48 WIB
Eri-Armuji bak Mendadak Rujuk di Pilwali Surabaya, Seperti 'dikawin Paksakan'
Pimpinan DPRD Kota Surabaya, A H Thony, saat ditemui Suara.com [SuaraJatim/Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya masih memunculkan satu pasangan nama, Eri Cahyadi-Armuji. Namun beberapa kalangan menyebutkan jika keduanya hasil 'kawin paksa' di Pilwali Surabaya.

Menurut penilaian dari Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A. Hermas Thony, saat ini masih muncul sepasang nama yang sudah diusung oleh Partai Politik (Parpol). Meski begitu, pasangan yang notabenenya ialah petahana tersebut ternyata kinerjanya dianggap sudah baik walaupun belum bisa memenuhi harapan.

"Terkait Pilkada sejauh ini masih muncul satu pasangan, pasangan yang declare lebih siap adalah pasangan incumbent, Pak Eri dan Pak Armuji. Kemudian, kami mendengarkan dari masyarakat tentang masalah kinerja daripada kepala daerah yang selama ini dianggap sudah baik, walaupun toh tidak bisa memenuhi harapan-harapan mereka, masyarakat memahami kalau kemarin itu banyak masalah seperti Covid-19 dan lain sebagainya," ujar AH Thony pada Suara.com, Jumat (31/5/2024).

Dia melihat dan mencermati kinerja kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji belum semoncer periode kedua Tri Rismaharini-Wisnu Sakti. Terlebih lagi jika dilihat dari koneksi atau kerja sama dengan luar negeri.

Baca Juga:Pilwali Surabaya: Restu PKB Turun, Eri Cahyadi Yakin Akan Ada Lagi Parpol Merapat

"Tetapi untuk variabel yang lain, karena Pemkot lebih fokus ke urusan itu, menjadikan target yang sudah diletakkan oleh wali kota-wakil wali kota terdahulu, menjadikan Surabaya kota internasional, dalam periode ini kurang nampak upaya-upayanya. Kalau itu upaya internasional nampak, harapan kita kan ada kegiatan-kegiatan terkait dengan masalah ekonomi, sosial atau lainnya itu ada programnya," terangnya.

Di sisi lain, perihal munculnya nama pasangan Eri-Armuji, Thony melihat adanya 'pemaksaan' terhadap keduanya. Terlebih lagi saat mendekati masa Pilkada Kota Surabaya terlihat rukun.

"Rukun yang terlambat, katanya warga. Kalau rujuk ini bersamaan itu runtang-runtung udah sejak awal, maka akan dilihat sebagai satu kondisi pemimpin yang bisa kerja sama dengan baik. Kalau yang kemarin kayaknya dinilai masyarakat itu belum, bahkan tidak, satu jalan ke kanan, satu jalan ke kiri," ucapnya.

"Sekarang ini begitu mendekati masa pilkada, mendadak rujuk. Nah rujuk ini memberikan pesan ke masyarakat, ini kawin paksa bukan karena ibarat dari hati, melainkan situasi yang menjadikan dua kubu ini maju bersama," imbuhnya.

Tak hanya itu, dilihat dari elektabilitas keduanya cukup bagus, namun secara ekspetasi, warga Kota Surabaya pasti menginginkan lebih baik dari periode pertama dari Eri-Armuji.

Baca Juga:Kembalikan Formulir, Eri-Armuji Buru Rekom PSI

"Warga punya ekspektasi yang lebih baik ke depan itu seperti apa. Kalau kepingin yang lebih baik, ya berarti kan perlu ada sebuah perubahan. Perubahan bisa terjadi karena sinergitasnya, bisa terjadi dengan spirit dan ke sama termasuk visi dan kemampuannya," tandasnya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini